Belajar....Berlatih...Amalkan...!!!

Belajar....Berlatih...Amalkan...!!!
Kobarkan Semangat Berlatih WUJUDKAN UNTUK BERKARYA...BERBAKTI...DAN BERPRESTASI

Jumat, 15 April 2011

HPI (Hukum Perikemanusiaan International)


Apa yang dimaksud dengan Hukum Perikemanusiaan Internasional?

Hukum Perikemanusiaan Internasional adalah seperangkat aturan yang karena alasan kemanusiaan dibuat untuk membatasi akibat-akibat dari pertikaian bersenjata. Hukum ini melindungi mereka yang tidak atau tidak lagi terlibat dalam pertikaian dan membatasi cara-cara dan metode peperangan. Hukum Perikemanusiaan Internasional adalah istilah yang digunakan oleh Palang Merah Indonesia untuk Hukum Humaniter Internasional (International Humanitarian Law). Istilah lain dari Hukum Humaniter Internasional ini adalah “Hukum Perang” (Law of War) dan “Hukum Konflik Bersenjata” (Law of Armed Conflict).

Dari mana asalnya Hukum Perikemanusiaan Internasional?

Hukum Perikemanusiaan Internasional adalah bagian dari hukum internasional. Hukum internasional adalah hukum yang mengatur hubungan antara negara. Hukum internasional dapat ditemui dalam perjanjian-perjanjian yang disepakati antara negara-negara sering disebut traktat atau konvensi dan secara prinsip dan praktis negara menerimanya sebagai kewajiban hukum.

Dalam sejarahnya hukum perikemanusiaan internasional dapat ditemukan dalam aturan-aturan keagamaan dan kebudayaan di seluruh dunia. Perkembangan modern dari hukum tersebut dimulai pada abad ke-19. Sejak itu, negara-negara telah setuju untuk menyusun aturan-aturan praktis, berdasarkan pengalaman pahit atas peperangan modern. Hukum itu mewakili suatu keseimbangan antara tuntutan kemanusiaan dan kebutuhan militer dari negara-negara. Seiring dengan berkembangannya komunitas internasional sejumlah negara di seluruh dunia telah memberikan sumbangan atas perkembangan hukum perikemanusiaan internasional. Dewasa ini hukum perikemanusiaan internasional diakui sebagai suatu sistem hukum yang benar-benar universal.

Dimana Hukum Perikemanusiaan Internasional dapat ditemukan?

Sebagian besar dari hukum perikemanusiaan internasional ditemukan dalam empat Konvensi Jenewa tahun 1949. Hampir setiap negara di dunia telah sepakat untuk mengikatkan diri pada Konvensi itu. Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 telah dikembangkan dan dilengkapi dengan dua perjanjian lanjutan yaitu Protokol-protokol Tambahan tahun 1977.

Ada juga beberapa perjanjian internasional yang melarang penggunaan senjata-senjata tertentu dan taktik militer. Perjanjian ini termasuk Konvensi Den Haag tahun 1907, Konvensi Senjata Biologi tahun 1972, Konvensi Senjata Konvensional tahun 1980 dan Konvensi Senjata Kimia tahun 1993. Konvensi Den Haag tahun 1954 mengatur perlindungan bangunan dan benda sejarah selama pertikaian bersenjata.





Banyak aturan hukum perikemanusiaan internasional yang sekarang diterima sebagai hukum kebiasaan internasional yang berarti telah menjadi aturan umum yang diterapkan di semua negara.

Apa cakupan Hukum Perikemanusiaan Internasional?

Ada dua bahasan yang menjadi cakupan hukum perikemanusiaan internasional, yaitu:
Perlindungan atas mereka yang tidak dan tidak lagi mengambil bagian dan suatu pertikaian.
Batasan-batasan atas sarana peperangan, khususnya persenjataan dan metode atau cara-cara peperangan seperti taktik-taktik militer.

Apa yang dimaksud dengan Perlindungan?

Hukum perikemanusiaan internasional melindungi mereka yang tidak ambil bagian atau tidak terlibat dalam pertikaian yaitu seperti warga sipil serta petugas medis dan rohani. Hukum perikemanusiaan juga
melindungi mereka yang tidak lagi ambil bagian dalam pertikaian seperti mereka yang telah terluka atau korban kapal karam, mereka yang sakit atau yang telah dijadikan tawanan.

Orang yang dilindungi tidak boleh diserang. Mereka harus bebas dari penyiksaan fisik dan perlakuan yang merendahkan martabat. Korban yang luka dan sakit harus dikumpulkan dan dirawat. Aturan-aturan yang terinci, termasuk penyediaan makanan serta tempat berteduh yang layak dan jaminan hukum, berlaku bagi mereka yang telah dijadikan tawanan atau mengalami penahanan.

Tempat-tempat dan objek-objek tertentu seperti rumah sakit dan ambulans, juga dilindungi dan tidak boleh menjadi sasaran penyerangan. HPI menetapkan sejumlah lambang-lambang yang dapat dikenali dengan jelas dan sinyal-sinyal yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang dan tempat-tempat yang dilindungi. Lambang-lambang ini termasuk palang merah dan bulan sabit merah.

Persenjataan dan taktik-taktik apa saja yang dibatasi?

Hukum perikemanusiaan internasional melarang segala sarana dan cara-cara peperangan yang:
gagal membedakan antara mereka yang terlibat dalam pertikaian dan mereka seperti warga sipil, yang tidak terlibat dalam pertikaian;
menyebabkan luka-luka yang berlebihan atau penderitaan yang tidak semestinya;
menyebabkan kerusakan lingkungan yang berkepanjangan atau sangat parah.

Hukum perikemanusiaan internasional juga telah melarang penggunaan berbagai jenis persenjataan tertentu termasuk peluru ledak, senjata kimia dan biologi serta senjata “laser-blinding weapon.”

Kapan Hukum Perikemanusiaan Internasional Berlaku?

Hukum perikemanusiaan internasional hanya berlaku pada saat terjadi pertikaian bersenjata. Hukum tersebut tidak dapat diterapkan pada kekacauan dalam negeri seperti tindakan-tindakan kekerasan yang terisolasi. Hukum perikemanusiaan internasional juga tidak mengatur apakah suatu negara dapat menggunakan kekuatan (militernya) karena hal ini diatur oleh aturan berbeda (namun sama pentingnya) yaitu hukum internasional yang terdapat dalam Piagam PBB. Hukum perikemanusiaan internasional hanya berlaku pada saat suatu konflik dimulai dan berlaku sama kepada semua pihak tanpa memandang siapa yang memulai pertikaian.

Hukum perikemanusiaan internasional membedakan antara pertikaian bersenjata internasional dan pertikaian bersenjata internal (dalam negeri). Pertikaian bersenjata internasional adalah pertikaian yang sedikitnya melibatkan dua negara. Pertikaian seperti itu tunduk pada aturan yang lebih luas termasuk diatur dalam empat Konvensi Jenewa dan Protokol Tambahan pertama. Aturan yang lebih terbatas berlaku bagi pertikaian bersenjata internal-khususnya yang ditetapkan dalam Pasal 3 dari setiap ke-empat Konvensi Jenewa dan Prokokol Tambahan kedua. Namun di dalam pertikaian bersenjata internal, seperti halnya dalam pertikaian bersenjata internasional, semua pihak harus mematuhi hukum perikemanusiaan internasional.

Adalah penting untuk membedakan antara hukum perikemanusiaan internasional dengan hukum hak asasi manusia. Meski beberapa aturan dari keduanya ada yang sama, kedua hukum ini telah berkembang secara terpisah dan terdapat dalam perjanjian yang berbeda. Secara khusus hukum hak asasi manusia, tidak seperti hukum perikemanusiaan internasional, berlaku pada masa damai dan banyak aturannya mungkin ditangguhkan selama suatu pertikaian bersenjata berlangsung.

Apakah Hukum Perikemanusiaan Internasional benar-benar berjalan?

Tragisnya contoh-contoh pelanggaran hukum perikemanusiaan internasional tak terhitung telah terjadi dalam pertikaian bersenjata di seluruh dunia. Bahkan korban yang meningkat dalam peperangan adalah warga sipil. Namun, terdapat hal-hal penting dimana hukum perikemanusiaan internasional telah
membuat suatu perbedaan dalam melindungi warga sipil, tawanan, korban luka dan sakit serta dalam membatasi penggunaan senjata yang semena-mena. Bahwa hukum itu berlaku selama masa-masa traumatik, penerapan hukum perikemanusiaan internasional akan selalu menghadapi kesulitan-kesulitan berat, penerapan efektif dari hukum itu selamanya akan tetap mendesak.



Apakah melalui pemerintah, melalui organisasi-organisasi atau sebagai perorangan, kita dapat memberikan suatu sumbangan penting bagi penerapan hukum perikemanusiaan internasional. (Sumber: “What is International Humanitarian Law” - ICRC Advisory Service on International Humanitarian Law - http://www.icrc.org/ )

Selasa, 12 April 2011

Apa Sih Mati Suri Itu ?

Pengalaman mati suri (Near Death Experience) seringkali terjadi pada beberapa orang yang sedang sekarat. Apa yang sebenarnya terjadi pada saat mati suri? Atau hanya ada perubahan-perubahan kimia dalam otak dan organ indera sebelum kematian?

Rata-rata mati suri memiliki ciri-ciri umum tertentu, tapi ada juga yang memiliki pola berbeda. Ada beberapa ciri umum ketika seseorang mati suri, yaitu:

1. Perasaan ketenangan, perasaan ini kemungkinan meliputi kedamaian, penerimaan kematian, emosional dan kenyamaan fisik.
2. Intensitas murni cahaya terang yang tidak menyakitkan, intensitas cahaya ini terkadang memenuhi ruangan tapi ada juga seseorang hanya melihat cahaya yang berasal dari surga atau Tuhan.
3. Pengalaman keluar dari tubuh (out-of-body experience/OBE), orang merasa telah meninggalkan tubuhnya dan bisa melihat dokter yang bekerja padanya.
4. Memasuki alam atau dimensi lain, hal ini biasanya tergantung dari keyakinan dan pengalamannya.
5. Berjalan di terowongan, banyak orang yang mati suri menemukan dirinya berada di terowongan dengan cahaya di ujung dan bertemu dengan makhluk roh lainnya.
6. Dapat komunikasi dengan roh, sebelum mati suri berakhir banyak orang yang melaporkan dapat berkomunikasi dengan roh lain dan diperintahkan untuk kembali ke tubuhnya.

Teori yang menjelaskan tentang mati suri dibagi menjadi dua kategori dasar yaitu penjelasan ilmiah (medis, fisiologis dan psikologis) serta penjelasan supernatural (spiritual dan agama).

Secara supernatural seseorang yang mati suri sebenarnya mengalami dan mengingat hal-hal yang terjadi dengan kesadaran tapi tanpa disertai tubuhnya.

Ketika seseorang mendekati kematian, maka jiwanya meninggalkan tubuh dan mulai merasakan hal-hal yang biasanya tidak bisa dirasakan. Jiwa berjalan melalui perbatasan antara hidup di dunia dan hidup di akhirat, biasanya diwakili oleh terowongan dengan cahaya di ujung.

Secara ilmiah proses mati suri sangat kompleks, subjektif dan emosional. Mekanisme di balik beberapa pengalaman ini adalah cara otak memproses informasi sensorik.

Apa yang seseorang lihat di sekelilingnya hanyalah jumlah dari semua informasi sensorik yang diterima otak pada saat tertentu. Jika seseorang membayangkan sesuatu saat inderanya tidak berfungsi dengan baik, maka otak akan menerima informasi yang salah.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh obat-obatan atau beberapa bentuk trauma yang menyebabkan otak orang tersebut menutup. Beberapa ahli berteori bahwa gangguan saraf atau kelebihan beban informasi yang dikirim ke korteks visual otak, menciptakan gambaran cahaya terang yang berangsur-angsur menjadi lebih besar. Otak dapat menafsirkan hal ini sebagai bergerak di terowongan gelap.

Selama mengalami mati suri, tubuh rawan mengalami kerusakan karena otak menafsirkan informasi yang salah. Kombinasi antara efek trauma dan kekurangan oksigen di dalam otak memunculkan pengalaman melayang ke angkasa dan menatap tubuh Anda sendiri. Sensasi damai yang dirasakan dipicu oleh meningkatnya kadar endorfin yang diproduksi oleh otak selama trauma.

Salah input sensoris yang diterima, ditambah dengan kekurangan oksigen dan endrofin akan menciptakan sebuah pengalaman surealisme meskipun realistis. Selain itu neurotransmitter di otak yang menutup akan menciptakan ilusi yang indah bagi semua orang yang dekat dengan kematian.

apa itu syok?

Syok merupakan keadaan gagalnya sirkulasi darah secara tiba-tiba akibat gangguan peredaran darah atau hilangnya cairan tubuh secara berlebihan. Sirkulasi darah berguna untuk mengantarkan oksigen dan zat-zat lain ke seluruh tubuh serta membuang zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan. Oleh karena itu, kegagalan sirkulasi sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian.

Syok dapat disebabkan oleh kegagalan jantung dalam memompa darah, pelebaran pembuluh darah yang abnormal, dan kehilangan volume darah dalam jumlah besar. Keadaan syok akan melalui tiga tahapan mulai dari tahap kompensasi (masih dapat ditangani oleh tubuh), dekompensasi (sudah tidak dapat ditangani oleh tubuh), dan ireversibel (tidak dapat pulih). Tahap kompensasi adalah tahap awal syok saat tubuh masih mampu menjaga fungsi normalnya. Tanda atau gejala yang dapat ditemukan pada tahap awal seperti kulit pucat, peningkatan denyut nadi ringan, tekanan darah normal, gelisah, dan pengisian pembuluh darah yang lama, CRT (untuk bayi dan anak-anak). Gejala-gejala pada tahap ini sulit untuk dikenali karena biasanya individu yang mengalami syok terlihat normal.

Pada tahap dekompensasi, tubuh tidak mampu lagi mempertahankan fungsi-fungsinya. Yang terjadi adalah tubuh akan berupaya menjaga organ-organ vital yaitu dengan mengurangi aliran darah ke lengan, tungkai, dan perut dan mengutamakan aliran ke otak, jantung, dan paru. Tanda dan gejala yang dapat ditemukan diantaranya adalah rasa haus yang hebat, peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, kulit dingin, pucat, serta kesadaran yang mulai terganggu.

Jika tidak dilakukan pertolongan sesegera mungkin, maka aliran darah akan mengalir sangat lambat sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah dan denyut jantung. Mekanisme pertahanan tubuh akan mengutamakan aliran darah ke otak dan jantung sehingga aliran ke organ-organ seperti hati dan ginjal menurun. Hal ini yang menjadi penyebab rusaknya hati maupun ginjal. Tahap ini disebut tahap ireversibel. Walaupun dengan pengobatan yang baik sekalipun, kerusakan organ yang terjadi telah menetap dan tidak dapat diperbaiki.

Kekerasan merupakan penyebab tersering dari syok, (maksudnya perdarahan hebat karena benda tajam). Dalam penanganan syok, istilah “Golden Hour” menandakan waktu yang diperlukan mulai dari cedera yang dialami hingga pasien berada di meja operasi. ”Golden Hour” ini adalah waktu kritis atau waktu optimal untuk memberikan pertolongan kepada pasien dengan syok sehingga pasien dapat sembuh tanpa adanya cacat atau kelainan yang berarti.

Sebagai penolong yang berada di tempat kejadian, hal yang pertama-tama dapat dilakukan apabila melihat ada korban dalam keadaan syok adalah :

1. Danger à melihat keadaan sekitar apakah berbahaya, baik untuk penolong maupun yang ditolong (contoh keadaan berbahaya : di tengah kobaran api)
2. Jaga jalan napas korban (sesuai dengan cara yang dibahas di materi RJP)
3. Cegah perdarahan yang berlanjut dengan balut tekan dan peninggian
4. Peninggian tungkai sekitar 8-12 inchi
5. Jaga suhu tubuh pasien tetap hangat (misal dengan selimut)
6. Lakukan penanganan cedera pasien secara khusus selama menunggu bantuan medis tiba. Periksa kembali denyut jantung suhu dan pernapasan korban setiap 5 menit.

Macam-macam syok yang paling berbahaya :

Syok anafilaktik
Syok anafilaktik merupakan reaksi alergi berat terhadap protein asing, baik yang berasal dari obat-obatan, serangga, ataupun makanan. Syok anafilaktik tergolong kegawatdaruratan dan karena itulah maka penanganan segera perlu dilakukan untuk mencegah kematian.ii
Gejala-gejala yang dialami korban :
Kulit :

* Hangat, rasa tertusuk pada mulut, wajah, dada, kaki dan tangan
* Gatal, kemerahan
* Bengkak pada lidah, wajah, tangan dan kaki
* Kebiruan
* Pucat

Saluran pernapasan :

* Bengkak pada mulut, lidah atau tenggorokan yang menghalangi jalan napas
* Nyeri, rasa diremas di dada
* Batuk, hilang suara
* Suara napas berbunyi, mengorok

Sirkulasi :

* Peningkatan denyut jantung
* Penurunan tekanan darah
* Pusing
* Sulit tidur

Gejala umum :

* Gatal, mata berair
* Sakit kepala
* Penurunan kesadaran

Tindakan yang dapat dilakukan antara lain:

1. Lakukan tindakan pertolongan awal. Persiapan Bantuan Hidup Dasar
2. Pemberian oksigen murni (jika tersedia)
3. Pemberian obat-obatan seperti suntikan epinefrin atau antialergi (tergantung peraturan daerah setempat)

Jika syok yang terjadi disebabkan oleh sengatan serangga maka tindakan pengikatan di antara tempat gigitan dan jantung dapat dilakukan untuk mencegah racun serangga masuk ke dalam peredaran darah menuju jantung.

Pingsan Serta Penanganannya

Kesehatan
Seringkah anda melihat orang Pingsan?. atau ketika seseorang melihat anda, orang tersebut akan pingsan hanya gara-gara melihat muka anda yang menakutkan..hehee :P mau diapain yah kalau melihat orang pingsan? yang pasti jangan di diamin aja yah. jangan pernah anda anggap remeh ketika orang pingsan, takutnya terjadi apa-apa dengan orang tersebut. meskipun terkadang orang yang pingsan bisa cepat sembuh kembali secara cepat maupun spontan. di sini, aku akan memberikan beberapa Tips mengatasi orang pingsan. namun, sebelum membahas tips mengatasi orang pingsan atau penanganan terhadap orang pingsan, aku akan membahas dulu konsep tentang pingsan itu sendiri. mulai dari definisi pingsan, penyebab pingsan, tanda gejala pingsan, dan terahir saya akan membahas penanganan pada orang yang pingsan. langsung aja yah baca di bawah ini..

Pingsan didefinisikan sebagai kondisi di mana orang kehilangan kesadaran. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor.

Konsep Pingsan:

1. Definisi Pingsan

untuk mengatasi orang pingsan anda harus tahu terlebih dahulu definisi pingsan atau pengertian pingsan. sebenarnya apa itu pingsan?. pingsan dalam bahasa medisnya sering di sebut juga dengan “Sinkop”. yang berarti, suatu kondisi dimana saat anda kehilangan kesadaran secara tiba-tiba dan untuk jangka waktu tertentu dan biasanya terjadi dalam waktu yang singkat. sinkop atau pingsan biasanya diakibatkan karena kurangnya suplai darah maupun oksigen yang rendah ke otak. pingsan ini bisa di sebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi. faktor-faktor yang mempengaruhi pingsan bisa anda baca di bawah ini.

2. Penyebab pingsan

penyebab pingsan dapat di sebabkan oleh beberapa faktor di antaranya, yaitu:

* Benturan di kepala baik itu kecelakaan atau bukan.
* penyakit seperti Diabetes Mellitus atau kencing manis (koma diabetikum), penyakit hati (koma hepatikum).
* Lingkungan: terik matahari (kepanasan), alergi, kurang oksigen, keracunan gas, dan kedinginan.
*
Keadaan tubuh : pendarahan, kesakitan, kelelahan, kelaparan, ketakutan, tdk tahan obat, gangguan jantung, kekurangan cairan ( dehidrasi).

3. Tanda gejala pingsan

adapun tanda dan gejala orang pingsan yaitu:

*
Kesadaran menurun / hilang
*
Muka pucat, kulit basah, keringat dingin, dan gelisah
*
Nafas dangkal, nadi cepat
*
Mengeluh mual, kadang muntah, pusing, haus dan bibir rasa baal

gimana?, udah cukup jelas mengenai informasi pingsan ?. kalau belum puas, silahkan anda cari sendiri definisi pingsan. aku sudah menjelaskan definisi pingsan atau pengertian pingsan, penyebab pingsan, serta tanda gejala orang yang pingsan. semoga ini bisa menambah pengetahuan anda!. sekarang kita lanjut ke cara mengatasi orang pingsan.

Penanganan Terhadap Orang Pingsan:

nah, sekarang kita masuk ke penanganan orang pingsan. ada beberapa tindakan yang harus anda lakukan, apabila anda menemukan seseorang yang mengalami pingsan, baik itu disebabkan oleh penyakit, kekurangan oksigen, kepanasan karena cuaca yang terik, kecelakaan yang fatal dan lain sebagainya. langsung aja aku kasih cara menangani orang yang pingsan. apabila anda menemukan orang yang pingsan, ada beberapa langkah yang harus anda lakukan yaitu:

1. pertama-tama yang anda lakukan yaitu jangan panik, tenangkan diri anda terlebih dahulu. ya iya lah, gimana orangnya mau sadar kalau anda sendiri panik dan cemas..hehee :P

2. apabila anda menemukan orang yang pingsan, anda amankan terlebih dahulu orang tersebut dengan cara menempatkan dia di tempat yang teduh atau ruangan yang sirkulasi udaranya baik.

3. Longgarkan pakaian yang menghambat pernafasan, di takutkan pakaian yang dikenakan terlalu ketat. pakaian yang ketat bisa menyebabkan sirkulasi darah maupun oksigen terganggu. dan jangan lupa Beri selimut bila kedinginan. anda juga harus memperhatikan jalan napas orang tersebut.

4. kemudian Anda kaji tingkat kesadaran orang yang pingsan dengan cara, memanggil namanya dengan keras. apabila cara ini tidak berhasil, anda bisa kasih rangsangan dengan sentuhan yang lembut, atau di pukul di daerah pundak. tapi jangan terlalu keras yah..hehee :P . usaha ini gunanya untuk mengembalikan kesadaran orang tersebut.

5. Apabila cara kedua masih belum berhasil anda bisa memberikan bau-bauan yang menyengat pada daerah sekitar lubang hidung seperti parfum, bawang putih atau miyak kayu putih. apabila anda tidak mempunyai barang-barang yang menyengat seperti parfum, bawang putih atau minyak kayu putih, bau-bauan yang menyengat ini bertujuan untuk memberikan rangsangan pada syaraf otak agar kesadaran otak orang yang pingsan dapat pulih kembali.

6. untuk Penatalaksanan secara umum pada penderita pingsan adalah dengan membaringkan penderita pingsan pada posisi telentang, baik dengan kepala lebih rendah atau pun kepala lebih tinggi dari badan sesuai dengan tanda (sign) yang terdapat pada penderita. Bila keadaan muka penderita merah, sebaiknya posisi kepala lebih tinggi, atau disandarkan. Namun bila keadaan muka penderita lebih pucat, sebaiknya kepala lebih rendah dari pada anggota badan. ingat apabila kodisi muka dari penderita pucat.. posisi kepalanya harus lebih rendah dari kaki. mengapa posisi kepala harus lebih rendah pada kaki? ini fungsinya supaya darah mengalir ke otak, sehingga suplai darah ke otak terpenuhi.

7. Jika penderita mulai sadar, sebaiknya diberikan minum air teh hangat dicampur gula atau cukup air gula. Tujuannya adalah, jika penderita pingsan akibat kelelahan, atau kelaparan, pemberian air gula akan meningkatkan glukosa penderita yang sangat dibutuhkan oleh otak untuk memproduksi energi. Pingsan akibat kelaparan biasanya ditandai dengan berkeringat, wajah nampak pucat, dan anggota badan terasa dingin.

8. terakhir, apabila anda sudah melakukan beberapa tips penanganan orang pingsan yang telah aku jelaskan di atas. dan apabila tips mengatasi orang pingsan tidak berhasil, sebaiknya segera rujuk orang yang pingsan tersebut ke pelayanan kesehatan terdekat