Belajar....Berlatih...Amalkan...!!!

Belajar....Berlatih...Amalkan...!!!
Kobarkan Semangat Berlatih WUJUDKAN UNTUK BERKARYA...BERBAKTI...DAN BERPRESTASI

Rabu, 14 Agustus 2013

FRAKTUR dan DISLOKASI

Pengertian Fraktur atau patah tulang adalah keadaan dimana hubungan atau kesatuan jaringan tulang terputus. Tulang mempunyai daya lentur (elastisitas) dengan kekuatan yang memadai, apabila trauma melebihi dari daya lentur tersebut maka terjadi fraktur (patah tulang). Penyebab terjadinya fraktur adalah trauma, stres kronis dan berulang maupun pelunakan tulang yang abnormal. Bagaimana patah tulang itu terjadi ? a. Trauma (benturan) Ada dua trauma/ benturan yang dapat mengakibatkan fraktur, yaitu: - Benturan langsung - Benturan tidak langsung b. Tekanan/stres yang terus menerus dan berlangsung lama Tekanan kronis berulang dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan fraktur (patah tulang) yang kebanyakan pada tulang tibia, fibula (tulang-tulang pada betis) atau metatarsal pada olahragawan, militer maupun penari. Contoh: Seorang yang senang baris berbaris dan menghentak-hentakkan kakinya, maka mungkin terjadi patah tulang di daerah tertentu. c. Adanya keadaan yang tidak normal pada tulang dan usia Kelemahan tulang yang abnormal karena adanya proses patologis seperti tumor maka dengan energi kekerasan yang minimal akan mengakibatkan fraktur yang pada orang normal belum dapat menimbulkan fraktur. Bagaimana Mengetahui Adanya Patah Tulang 1. Riwayat: Setiap patah tulang umumnya mempunyai riwayat trauma yang diikuti pengurangan kemampuan anggota gerak yang terkena. Ingat bahwa fraktur tidak selalu terjadi pada daerah yang mengalami trauma (tekanan). 2. Pemeriksaan: Inspeksi (Lihat) bandingkan dengan sisi yang normal, dan perhatikan hal-hal dibawah ini: Adanya perubahan asimetris kanan-kiri Adanya Deformitas seperti Angulasi (membentuk sudut) atau; Rotasi (memutar)dan Pemendekan Jejas (tanda yang menunjukkan bekas trauma); Pembengkakan Terlihat adanya tulang yang keluar dari jaringan lunak; Palpasi (Meraba dan merasakan) Perlu dibandingkan dengan sisi yang sehat sehingga penolong dapat merasakan perbedaannya. Rabalah dengan hati-hati ! a. Adanya nyeri tekan pada daerah cedera (tenderness); b. Adanya crepitasi (suara dan sensasi berkeretak) pada perabaan yang sedikit kuat; c. Adanya gerakan abnormal dengan perabaan agak kuat. Perhatian: Jangan lakukan pemeriksaan yang sengaja untuk mendapat bunyi crepitasi atau gerakan abnormal, misal meraba dengan kuat sekali. 3. Gerakan Terdapat dua gerakan yaitu : Aktif: Adalah pemeriksaan gerakan dimana anda meminta korban menggerakkan bagian yang cedera. Pasif: Dimana penolong melakukan gerakan pada bagian yang cedera. Pada pemeriksaan ini dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut: § Terdapat gerakan abnormal ketika menggeerakkan bagian yang cedera § Korban mengalami kehilangan fungsi pada bagian yang cedera. Apabila korban mengalami hal ini, maka dapat disebabkan oleh dua kemungkinan yaitu akibat nyeri karena adanya fraktur atau akibat kerusakan saraf yang mempersarafi bagian tersebut (ini diakibatkan oleh karena patahan tulang merusak saraf tersebut). § Pemeriksaan Komplikasi Periksalah di bawah daerah patah tulang, Anda akan menemukan: 1. kulit berwarna kebiruan dan pucat; 2. denyut nadi tak teraba. 3. Selain itu pada bagian yang mengalami fraktur, otot-otot disekitarnya mengalami spasme DISLOKASI Pengertian Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas dari tempatnya. Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi. Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi sendi bahu dan sendi pinggul (paha). Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi. PEMBIDAIAN Pertolongan Pertama pada Patah Tulang Prinsip Pertolongan mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri; mencegah gerakan patah tulang yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan lunak sekitarnya seperti: pembuluh darah, otot, saraf dan lainnya. Penanganan Secara Umum DRABC Atasi perdarahan dan tutup seluruh luka Korban tidak boleh menggerakkan daerah yang terluka atau fraktur Imobilisasi fraktur dengan penyandang, pembalut atau bidai Tangani dengan hati-hati Observasi dan atasi syok bila perlu Segera cari pertolongan medis Fraktur dan dislokasi harus diimobilisasi untuk mencegah memburuknya cedera. Tetapi situasi yang memerlukan Resusitasi baik pernafasan maupun jantung dan cedera kritis yang multipel harus ditangani terlebih dahulu. Prioritas dalam menangani fraktur: fraktur spinal; fraktur tulang kepala dan tulang rusuk; fraktur extremitas Perhatian: Dalam menangani fraktur, jangan hanya terpaku pada frakturnya saja tetapi selalu mulai dengan DRABCH dan lakukan monitoring secara periodik. Dan selalu ingat jika Anda tidak terlatih dan tidak berpengalaman jangan melakukan reposisi baik pada fraktur mapun pada dislokasi. Pembidaian adalah proses yang digunakan untuk imobilisasi fraktur dan dislokasi. Pembidaian harus memfixasi tulang yang patah dan persendian yang berada di atas dan dibawah tulang yang fraktur. Jika yang cedera adalah sendi, bidai harus memfixasi sendi tersebut beserta tulang disebelah distal dan proximalnya. Tipe-tipe bidai: Bidai Rigid adalah bidai yang terbuat dari kayu, plastik, alumunium atau bahan lainyang keras. Bidai Soft adalah bidai dari bantal, selimut, handuk atau pembalut atau bahan yang lunak lainnya. Bidai Traksi Digunakan untuk imobilisasi ujung tulang yang patah dari fraktur femur sehingga dapat terhindari kerusakan yang lebih lanjut. Traksi merupakan aplikasi dari kekuatan yang cukup untuk menstabilkan patah tulang yang patah, traksi bukanlah meregangkan atau menggerakkan tulang yang patah sampai ujung-ujung tulang yang patah menyatu. Prinsip Pembidaian a. Lakukan pembidaian pada bagian badan yang mengalamai cedera; b. Lakukan juga pembidaian pada kecurigaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu ada atau tidaknya patah tulang; c. Melewati minimal 2 sendi yang berbatasan. Syarat Pembidaian Bidai harus meliputi dua sendi, sebelum dipasang diukur terlebih dahulu pada anggota badan yang tidak sakit; Ikatan jangan terlalu ketat dan jangan terlalu kendor; Bidai dibalut/ dilapisi sebelum digunakan; Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat yang patah; Jika mungkin naikkan anggota gerak tersebut setelah dibidai; Sepatu, cincin, gelang, jam dan alat yang mengikat tubuh lainnya perlu dilepas. Aturan dasar yang harus diingat ketika melakukan pembidaian: Jika ragu-ragu fraktur atau tidak ‘ Bidai Bidai Rigid sebelum digunakan harus dilapisi dulu; Ikatlah bidai dari distal ke proximal Periksalah denyut nadi distal dan fungsi saraf sebelum dan sesudah pembidaian dan perhatikan warna kulit ditalnya; Jika mungkin naikkan bagian tubuh yang mengalami patah tulang. PEMBALUTAN Pembalut harus dipasang cukup kuat untuk mencegah pergerakan tapi tidak terlalu kencang sehingga mengganggu sirkulasi atau menyebabkan nyeri. Dalam usaha untuk mencegah pergesekan dan ketidaknyamanan pada kulit, penggunaan bantalan lunak dianjurkan sebelum melakukan balutan. Pengikatan selalu dilakukan di atas bidai atau pada sisi yang tidak cedera, kalau kedua kaki bawah mengalami cedera, pengikatan dilakukan di depan dan diantara bagian yang cedera. Periksa dengan interval 15 menit untuk menjamin bahwa pembalut tidak terlalu kencang akibat pembengkakan dari jaringan yang cedera. Lewatkan pembalut pada bagian lekuk tubuh seperti leher, lutut dan pergelangan kaki jika diperlukan. Cara Imobilisasi Fraktur Dengan Pembalut Gunakan pembalut lebar bila ada; Taruh pembalut dibawah bagian tubuh yang terjadi fraktur; Topang lengan atau tungkai dengan bidai sampai pembalut cukup memfixasi Setiap 15 menit periksa agar pembalut tudak terlalu ketat Periksa pembalut supaya tidak longgar Dengan Bidai Dapat dipakai benda apa saja yang kaku dan cukup panjang melewati sendi dan ujung tulang yang patah; Pakai perban bantal diantara bidai dan bagian tubuh yang dibidai; Ujung-ujung lengan/tungkai dibalut di atas dan dibawah daerah fraktur. Ikatan harus cukup kuat pada daerah yang sehat.

Pertolongan Pertama Pada Keseleo

HAMPIR setiap orang pernah mengalami keseleo atau terkilir. Keseleo pergelangan kaki adalah salah satu bentuk cedera paling umum dalam olahraga. Kebanyakan keseleo kaki terjadi ketika telapak kaki tiba-tiba berubah ke dalam (inversi) atau luar (eversi) ketika Anda berjalan, terantuk, jatuh, atau menyentuh tanah setelah melompat. Pergelangan tangan dan siku juga dapat terkilir karena mengangkat benda berat dengan cara yang tidak benar atau gerakan berulang berkepanjangan dari otot-otot dan tendon. Tanda-tanda terkilir atau keseleo pergelangan kaki dapat mencakup nyeri, pembengkakan, memar, dingin atau mati rasa di kaki, ketidakmampuan untuk berjalan atau menanggung berat pada sendi, dan kekakuan, demikian seperti yang dilansir BBC. Tingkat keparahan keseleo pergelangan kaki tergantung pada seberapa parah ligamen diregangkan atau robek. Jika keseleo ringan, mungkin tidak ada rasa sakit banyak atau bengkak dan ligamen masih dapat diregangkan. Jika keseleo sangat parah, salah satu ligamen lebih mungkin robek atau amat bengkak. Keseleo parah juga bisa sangat menyakitkan. Banyak dokter menyarankan menggunakan pendekatan RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) untuk mengobati keseleo. Rest (Istirahat) Anda mungkin perlu mengistirahatkan pergelangan kaki Anda, baik sepenuhnya atau sebagian, tergantung pada seberapa serius Anda keseleo. Ice (Es) Menggunakan es sambil melakukan pemijatan dapat mengurangi pembengkakan, nyeri, memar dan kejang otot. Tetap menggunakan es sampai 3 hari setelah cedera. Compression (Kompres) Membungkus pergelangan kaki Anda mungkin cara terbaik untuk menghindari pembengkakan dan memar. Anda mungkin perlu membungkus pergelangan kaki Anda selama satu atau dua hari setelah cedera dan mungkin sampai seminggu atau lebih. Elevation Pasien sebisa mungkin harus mengangkat bagian cedera lebih tinggi di atas jantung. Misalnya jika yang cedera pergelangan kaki, upayakan pasien dalam posisi tidur kemudian pergelangan kaki diangkat atau ditopang dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari jantung. Teknik ini mengacu pada prinsip bejana berhubungan dan berguna untuk mengurangi pembengkakan pada bagian cedera. Obat penghilang rasa sakit yang sederhana, seperti parasetamol dan ibuprofen, biasanya cukup untuk meredakan ketidaknyamanan (ibuprofen sangat baik karena memiliki efek anti-inflamasi yang membantu mengurangi pembengkakan). Arnica krim atau witch-hazel (tersedia dari apoteker) adalah pengobatan alami yang baik untuk memar. Setelah tiga atau empat hari Anda harus mampu menempatkan berat pada pergelangan kaki, dan setelah satu pekan itu harus jauh lebih baik. Namun, dibutuhkan sekitar enam minggu untuk menjadi pulih. Jadi hati-hati atau Anda akan kembali ke titik awal. Selama waktu ini, Anda mungkin ingin mendapatkan bantuan dari seorang fisioterapis (atau terapis fisik lainnya, seperti osteopati atau chiropractor). Mereka akan dapat memberikan perawatan untuk membantu penyembuhan, serta saran tentang cara untuk memperkuat sendi dan mencegah cedera berulang. Jika obat penghilang rasa sakit tidak membantu atau Anda tidak dapat menempatkan berat badan pada pergelangan kaki atau pergelangan kaki terus membengkak, dokter yang dapat mengatur untuk X-ray untuk memastikan Anda tidak patah tulang.

Konsep Sehat, Dimensi, Sejarah dan Teori Kepribadian.

1. Konsep Sehat Beserta Dimensinya. Semua orang di dunia berjuang untuk mencapai satu keadaan dimana mereka dikatakan sehat. Lalu sebenarnya apa arti sehat itu sendiri? Pengertian sehat pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang berfokus pada jasmaniah, seperti bebas dari penyakit atau tidak cacat dan kurang memperhatikan hal yang bersifat mental. Konsep sehat itu sendiri yang memang lebih banyakditemuii konsep tentang sakit, ini membuat pemahaman tentang sehat mengalami kerancuan dalam batasan kesehatan sebagai pegangan suatu derajat yang harus dicapai seseorang. Ada perbedaan antara model kesehatan Barat dan Kesehatan Timur. Baratt lebih memandang kesehatan bersifat dualistik yaitu mengibaratkan manusia sebagai mesin yang sangat dipengaruhi oleh dominasi medis. Sedangkan Timur lebih bersifat holistik, yaitu meliahat sehat lebih secara menyeluruh saing berkaitan sehingga berpengaruh pada cara penanganan terhadap penyakit. WHO mendefinisikan kesehatan sebagai: “… keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan … “ (Smet, 1994). Sehat dapat dikatakan, sutatu kondisi normal (baik) secara fisik , emosi (EQ), intelektual (IQ)l, spritual (SQ) dan sosial. Dari pernyataan diatas sudah bisa didapat tentang dimensi sehat, berikut pemahamannya: 1. Fisik Diakatakan sehat bila secara fisiologis (fisik) terlihat normal tidak cacat, tidak mudah sakit, tidak kekurangan sesuatu apapun 2. Emosi Orang yang sehat secara emosi dapat terlihat dari kestabilan dan kemampuannya mengontrol dan mengekspresikan perasaan (marah, sedih atau senang) secara tidak berlebihan. Mampu mendidiplikan diri. 3. Intelektual Dikatakan sehat secara intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang baik mampu melihat realitas. Memilki nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan 4. Spiritual Sementara orang yang sehat secara spiritual adalah mereka yang memiliki suatu kondisi ketenangan jiwa dengan id mereka Secara rohani dianggap sehat karena pikirannya jernih tidak melakukan atau bertindak hal-hal yang diluar batas kewajaran sehingga bisa berpikir rasional 5. Sosial Sehat secara sosial dapat dikatakan mereka yang bisa berinteraksi dan berhubungan baik dengan sekitarnya.mampu untuk bekerja sama 2. Sejarah Kesehatan Mental Ini merupakan suatu pembahasan yang sangat luas, karena perkembangan kesehatan mental ini terjadi di seluruh dunia. Oleh karena itu saya akan membahasnya secara singkat. Sejarah Kesehatan mental merupakan suatu cerminan pemahaman masyarakat tentang gangguan mental dan tindakan yang diberikan. Ada beberapa pandangan mesyarakat terhadap gangguan mental di dunia barat : akibat kekuatan supranatural dirasuki oleh roh/setan dianggap kriminal karena memiliki derajat kebinatangan yang besar dianggap memilaiki cara berpikir irrasional. Dianggap sakit Merupaka reaksi terhadap tekanan/stress maladaptif Melarikan diri dari tanggung jawab Zaman Prasejarah Seperti apakah penyakit mentla yang dialami pada zaman purba? Ada suatu spekulasi bahwa beberapa gejala penyakit mental saat ini sama dan sangat mirip dengan yang ada pada saat itu. Pada zamannya, manusia purba sering mengalami gangguan-gangguan baik mental maupun fisik seperti infeksi arthritis, penyakit pernapasan dan usus. Tetapi penyakit mental pada saat itu benar benar ditangani cara pandang mereka adalah merawatnya sama seperti penyakit fisik, karena berfikir bahwa mental dan fisik disebabkan oleh penyebab yang sama, yakni roh-roh jahat, halilintar atau mantera-mantera musuh. Jadi tindakan perawatan yang diberikan untuk penyakit bauk mental maupun fisik adalah seperti menggosok, menjilat, menghisap, memotong dan membalut. Atau dengan cara lain yang terpikirkan oleh kawan-kawannya, pemimpin-pemimpinnya, atau ia sendiri seperti menggunakan salep, mantera, obat keras dan sihir.Tetapi masih diperlakukan secara manusiawi. Peradaban-peradaban Awal Dalam peradaban yang dikenal di Mesir, Mesopotamia , India, Cina dan lainnya sepanjang zaman kuno (dari 5000 SM sampai 500 tahun M), penyakit mental mulai menjadi hal umum. Di Mesopotamia, penyakit mental dihubungkan dengan roh atau setan dan perawatannya dilakukan dengan upacara-upacara agama dan magis agar setan keluar dari tubuh si pasien. Sedangkan di Mesir, ilmu kedokteran agak lebih maju dan rasional. Contohnya seperti yang otak digambarkan untuk pertama kalinya dan diketahui juga peranannya dalam proses mental,dan disana juga dikembangkan terapi untuk pasien berupa rekreasi dan pekerjaan,serta diterapkan juga psikoterapi untuk mengobati penyakit mental. Sedangkan di Yahudi, penyakit mental diartikan sebagai suatu hukuman dari Tuhan dan hanya diobati dengan bertaubat. Tapi perhatian orang Yahudi juga memperhatikannya dari segi kemanusiaan dan ilmu kedokteran, bahkan pada tahun 490 M didirikan rumah sakit di Yerusalem untuk para pasien penyakit mental.Tapi sampai sejaarah modern belakangan ini, sumbangan sumbangan yang besar terhadap kesehatan fisik dan mental manusia datang dari orang Yunani. Beberapa pandangan dalam pemikiran Yunani yang sangat penting yaitu dengan dilakukannya penelitian dan terminologi psikiatri modern. Abad Pertengahan ( Abad Gelap) Pada abad pertengahan, gangguan mental tidak dianggap sebagai penyakit. Banyak kebiasaan yang telah dilakukan dalam ilmu kedokteran sebelumnya tidak dilanjutkan,dan hal yang lebih buruk seperti takhayul dan ilmu tentang setan malah dihidupkan kembali. Exorcisme pada abad ini digunakan sebagai perawatan orang yang mengalami gangguan mental. Yaitu dengan menggunakan mantra- mantra dan jimat-jimat.pada tahun 1600an (dan sebelumnya) : Orang yang sakit secara mental dahulu kala dianggap sebagai “orang yang kesurupan” yang mengalami gangguan mental dimasuki oleh roh-roh. Maka dari itu penyembuhannyapun juga melalui healer, shaman atau penyembuh yang lebih dikenal dengan istilah dukun. Zaman Renaisans Saat para pasien sakit mental tenggelam dalam dunia takhayul, zaman ini tepatnya digambarkan sebagai “terang dalam kegelapan”. Di Switzerland, mengakui penyebab rasional penyakit mental dan menolak adanya kaitan dengan demonology. Di Prancis, lebih menggunakan pendekatan yang manusia terhadapa para pasien sakit mental,menganggap bahwa penyakit mental tidak berbeda dengan penyakit fisik.Tahun 1724 : Pendeta Cotton Mather menjelaskan masalah kejiwaan yang menyebabkan gangguan yang terjadi di dalam tubuh sekaligus mematahkan takhayul yang berkembang selama ini. Abad XVII – Abad XX Pada abad ini masih merupakan proses peralihan dan pendekatan demonologis ke pendekatan ilmiah terhadap penyakit mental karena memang tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Disini dipusatkan pada klasifikasi dan system, suatu hal yang mungkin sama dengan analisis system. Kekangan-kekangan yang sangat kejam terhadap para pasien sakit mental dan menyarankan agar memberikan perawatan yang manusiawi terhadap orang-orang gila di Jerman sangat ditentang. Tahun 1812 : Benjamin Rush menjadi orang pertama yang mencoba menangani penyakit mental secara manusiawi. Llu itu di Inggris, muncul optimisme dalam menangani pasien sakit jiwa dengan perkembangan teori dan teknik untuk menangani orang sakit jiwa ini di rumah sakit. walaupun dalam prakteknya sering mengalami kegagalan sehingga lambat launpun muncul masa terapi pesimisme.Tahun 1908 : Clifford Beers yang pernah menjadi pasien rumah sakit jiwa dengan penanganan yang benar maupun yang salah mengeluarkan buiku “A Mind That Found Itself”. Buku tersebut langsung memberikan efek yaitu menyebarkan visinya mengenai gerakan kesehatan mental. Beers lalu mendirikan Masyarakat Connecticut yang merupakan akar dari Asosiasi Kesehatan Mental Nasional. Dan pada tahun 1950 diteruskan untuk melanjutkan mendidik publik Amerika pada isu-isu kesehatan mental dan mempromosikan kesadaran akan kesehatan mental. Psikiatri Pada tahun 1900- an, gangguan mental dianggap sebagai bukan penyakit. Dilakukannya usaha untuk menolong para pasien sakit mental tetapi akhir abad itu dokter-dokter belum menemukan penyebab atau pencegahan, penyembuhan, atau perawatan yang efektif terhadap penyakit mental meskipun mereka telah mengklasifikasikan beribu-ribu macam kekalutan mental. Selama abad ke-19 perkembangan dalam kesehatan mental terjadi pada 4 bidang umum : perlakuan terhadap pasien sakit mental yang lebih manusiawi dan rasional oleh masyarakat, langkah-langkah untuk memperbaiki lembaga untuk penyakit mental, perhatian para penulis besar dan filsuf yang berpengaruh terhadap psikologi dan tingkah laku manusia, dan suatu system klasifikasi yang komprehensif bagi kekalutan mental. Tahun 1952 : Obat antipsikotik konvensional pertama, chlorpromazine diperkenalkan untuk pertama kalinya dan digunakan untuk menangani pasien skizofrenia dan gangguan mental utama lainnya. Juga adanya pengenalan obat-obat antipsikotik konvensional. Selain itu media Inggris juga mengungkapkan kesehatan mental melalui orang-orang yang pernah mengalaminya Tahun 1979 : NAMH menjadi the National Mental Health Association (NAMH). 3. Perkembangan Kepribadian a. Teori Perkembangan Kepribadian Sigmun Freud Teori psikologi Freud didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego. Id merupakan bagian palung primitif dalam kepribadian, dan dari sinilah nanti ego dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan. Ego merupakan bagian “eksekutif” dari kepribadian, ia berfungsi secara rasional berdasakan prinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis,yaitu dimana Ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan. Super Ego merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat yang diajarkan orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego merupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Karena itu Super Ego berorientasi pada kesempurnaan. Menurut Freud fase-fase perkembangan individu didorong oleh energi psikis yang disebut libido. Libido insting kehidupan yang bersifat seksual yang ada sejak manusia lahir. Ada 6 fase yang membagi perkembangan manusia menurut Freud: a. Fase oral (0-1 tahun) : Disini anak mendapatkan kenikmatan dan kepuasan dengan berorientasi pada mulut. Kontak sosial lebih bersifat fisik seperti menyusui. Peran sosial biasanya dipegang oleh ibu. b. Fase anal (1–3 tahun) : Pada fase ini kenikmatan berpusat didaerah anus, seperti saat buang air besar. Inilah saat untuk mengajarkan disiplin pada anak. c. Fase falik (3–5 tahun) : Pusat kepuasan pada fase ini adalah alat kelamin. Anak mulai tertarik pada perbedaan anatomis laki-laki dan perempuan, dan biasanya difigurkan oleh ayah dan ibu. Pada anak laki-laki terjadi Oedipus Kompleks atau gairah seksual. d.Peride laten (5–12 tahun) : Meupakan masa tenang dimana anak mulai mengembangkan kemampuan motorik dan kognitifnya. Anak mulai mencoba menekan rasa takut dan cemas. Anak mulai mencari fugur ideal saat ia dewasa, homoseksual alami mulai bisa terlihat pada masa ini. e Fase genital ( > 12 tahun ) : Tahap kematangan pada alat reproduksi, pusat kepuasaan berada di daerah kelamin. Disini libido mulai diarahkan untuk hubungan heteroseksual. Dan mulai merasakan cinta kepada lawan jenis. b. Teori Perkembangan Kepribadian Erik Erikson Teori Erikson ini mendasarkan teori pada libido. Maka dari itu teori ini sangat dipengaruhi oleh psikoanalisa Freud. Disini yang dikembangkan adalah konflik yang terjadi di dalam perkembangan seseorang. Konflik yang timbul ini akan menimbulkan krisis. Sedangkan apabila krisis yang erjadi terselesaikan, maka akan mempengaruhi perkembangan individu. Menurut Erikson krisis disini bukanlah suatu yang buruk, tetapi merupakan titik tolak perkembangan psikososial Erikson dibagi menjadi delapan tahap: Basic Trust vs Bsic Mistrust (Kepercayaan Dasar Vs Kecurigaan Dasar) -0-1th Kebutuhan akan rasa aman dan ketidakberdayaan menyebabkan konflik yang dialami oleh anak dalam tahap ini adalah kepercayaan. Bila rasa aman terpenuhi, maka akan berkembang pula kepercayaan nya pada lingkungan. Dan sebaliknya bila terganggu dengan lingkungan, maka akan sulit untuk mengembangkan kepercayaan.ibu memegang peranan penting pada masa ini. Autonomy vs Shame & Doubt (Otonomi Vs Perasaan Malu dan Keragun-raguan) -2-3th Pada masa ini organ dan fungsi tubuh sudah mulai masak dan terkoordinasi, anak dapat melakukan gerakan secara lebih bervariasi. Dan karena itu konflik yang dihadapi pada masa ini lebih kepada pengakuan, pujian untuk mengembangkan percaya diri. Kedua orang tua memegang peranan penting pada masa ini. Initiative vs Guilt (Inisiatif Vs Kesalahan) – 3-6th Disini anak sudah mulai berinisiatif atau memm=iliki perasaan bebas untuk melakukan sesuatu . Tapi bila dia mengembangkan keraguan sebelumnya, maka yang akan berkemban malah rasa bersalahnya. Industry vs Inferiority (Kerajinan Vs Inferioritas) -6-11th Anak mulai dapat berfikir logis dan sudah mulai bersekolah.konflik yang dihadapi pada masa ini adalah perasaan sebagai seorang yang mampu atau perasaan rendah diri.bila ia mengembangkan kemampuannya maka akan berkembang pula gairah untuk lebih produktif. Identity vs Role Confusion (Identitas Vs Kekacauan Identitas) – mulai 12 th Anak lebih dihadapkan pada tutuntan untuk lebih mengenal dirinya diamana dia sudah mulai harus memikirkan masa depannya. Konflik yang dihiadapi adalah perasaan menemukan jati dirinya atau malah kekaburan diri. Intimacy vs Isolation (Keintiman Vs Isolasi) Individu sudah mulai mencari pasangan hidup. Konflik yang dihadapi pada masa ini tentunya adalah kesiapan untuk berhubungn dengan orang lain. Seseorang yang telah melewati tahap ini akan mendapatkan perasaan kemesraan dan keintiman. Generativity vs Self-absorbtion (Generativitas Vs Stagnasi) Konflik atau krisis yang dihadapi adalah dimana muncul perasaan tuntuan untuk membantu orang lain diluar keluarganya, sperti masyarakat umum . disini pengalaman yang dapatmempengaruhi kemampuannya untuk bebrbuat sesuatu di masyarakat. Ego Integrity vs Despair (Integritas Vs Keputusasaan) Pada masa ini seseoarang akan mulai menengok masa lalu. Prestasi dan segala sesuatu yang didapat dimasa lalu akan menghasilkan kepuasan. Dan apabila apa yang diraih pada masa lalu tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka akan menimbulkan rasa kecewa. 4.Kepribadian Sehat Kepribadian dari sudut pandang psikologi yaitu suatu bidang studi empiris yang sangat kompleks dan terus berkembang sampai saat ini. Dengan tujuan utamanya sebagai studi untuk mengetahui pola dan tingkah laku manusia, perbedaan dan keunikan masing masing manusia. Kepribadian yang sehat yaitu apabila dijelaskan secara statistika adalah pribadi yang berada didalam kurva normal (dalam pengukuran kepribadian). Sementara dari pandangan lainnya kepribadian sehat menekankan pada memaksimalkan potensi yang ada pada individu. Individu dapat dikatakan meiliki kepribadian yang sehat apabila bebas dari paksaan-paksaaan masa lampau. Memiliki pandangan ke depandan mereka yang benar-benar merupakan diri sendiri, bukan orang lain. Mungkin memang sulit ditemukan kepribadian yang sedemikian sehat, sulitnya memberi acuan untuk kesehatan psikologis yang berlaku sama untuk setiap oindividu.setiap individu diciptakan unik dan berbeda, karena itu kepribadian manusia bermacam-macam dan khas. Daftar pustaka: Siswanto.(2007).Kesehatan Mental : Kesehatan Mental – Konsep, Cakupan dan Perkembangannya.Yogyakarta: ANDI Semium, Yustinus.(2006). Kesehatan Mental 2. Yogyakarta.Kasinius Riyanti, Dwi B.P., Prabowo, Hendro. (1998). Seri diktat kuliah psikologi umum 2. Depok: Universitas Gunadarma. Puspitawati, I. Dwi Riyanti, Hendro Prabowo.(1996). Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum I. Jakarta. Gunadarma.

Flu Singapura, Kenali Gejalanya dan Abaikan Mitosnya

Flu Singapura sejak awal tahun lalu hingga kini mewabah. Ketidaktahuan orangtua terhadap penyakit ini membuat panik dan termakan mitos yang hanya menambah penderitaan anak. Untuk mendapat informasi yang benar seputar penyakit ini Bintang mewawancarai dr Rastra SpA. Dari pengalamannya menangani puluhan anak yang terpapar virus flu Singapura, Rastra paham betul-seluk beluk penyakit ini. “Sejak awal tahun ini, terjadi peningkatan pada kasus flu Singapura, terutama di Depok dan sekitarnya. Namun sejak beberapa hari lalu jumlah penderitanya sudah menurun. Mudah-mudahan trennya terus turun,” harap Rastra yang ditemui di RS Hermina, Rabu (30/5) pagi. Rastra menjelaskan, flu Singapura adalah penyakit menular yang disebabkan virus RNA, yang masuk dalam famili picornaviridea dan genus enterovirus. Dalam dunia kedokteran, flu Singapura lebih dikenal sebagai hand, foot and mouth disease (HFMD) atau penyakit kaki, tangan, dan mulut (KTM). “Karena pernah mewabah di Singapura, penyakit ini lebih sering disebut flu Singapura. Padahal, penyakit ini sudah lama ada di Indonesia,” ucap Rastra. Ketidaktahuan masyarakat awam tentang penyakit ini sering kali membuat orang tua panik. Flu Singapura biasanya melanda balita. Namun, pada sedikit kasus ada anak-anak 6 hingga 10 tahun terkena virus ini. Juga orang dewasa. “Pada umumnya, penyakit ini menyerang anak berusia 2 minggu hingga 5 tahun saja. Anak-anak di atas 5 tahun dan dewasa terkena virus ini, jika daya tahan tubuh mereka tengah turun drastis,” urai Rastra. Seorang anak terkena flu Singapura ditandai dengan demam tinggi 38 hingga 40 derajat Celsius serta bintik-bintik merah di sekitar kaki, tangan, dan mulut anak. Bintik merah ini ada dua jenis, seperti kaligata dan cacar air. Menurut Rastra, sejatinya tidak ada obat khusus yang bisa membasmi virus ini. Penyakit ini akan sembuh sendiri, tanpa diobati sekalipun. “Kita hanya bisa pasrah, memberi obat pun hanya untuk sekadar meringankan rasa sakit anak, seperti sulit menelan dan mempercepat proses pengeringan pada bentol-bentol merah seperti cacar. Obat yang paling ampuh, istirahat total,” ucapnya. Namun, jika kondisi kesehatan anak terus turun dan anak tidak mau makan, wajib dibawa ke dokter. “Pada beberapa kasus yang saya temui, anak yang terkena virus flu Singapura tidak mau makan dan kondisi kesehatannya terus menurun. Penyebabnya, di sekitar tenggorokan dan lidah ada luka seperti cacar air. Hal inilah yang menyebabkan anak tidak mau makan dan butuh perawatan khusus atau rawat inap. Namun kebanyakan anak yang kena flu Singapura masih bisa bermain, layaknya anak yang sehat,” urai Rastra panjang lebar. Rastra menyarankan, anak yang terkena virus ini mengonsumsi makanan cair atau lembut seperti bubur ayam dan mi. Proses penyembuhan flu Singapura biasanya memakan waktu hingga 7 hari, bahkan lebih. Dengan pertimbangan itu, Rastra menyarankan kepada orang tua agar anak istirahat total selama 7 hari. Tidak ada makanan yang harus dipantang dan anak harus tetap mandi. “Ada mitos yang tidak benar dan cenderung menyesatkan, seperti anak yang terkena flu Singapura tidak boleh mandi. Saran saya tetap mandi, karena akan mempercepat proses penyembuhan,” ujar Rastra. Anak juga bebas mengonsumsi makanan apa saja. Selama 7 hari itu juga anak yang terkena virus ini dilarang bermain dengan teman sebayanya. Jika tidak, virus ini akan mudah pindah ke anak-anak lainnya. Penyebaran virus flu Singapura sangat mudah dan cepat, terutama saat musim panas atau kemarau. Penularannya biasanya dari kontak langsung -- dari orang ke orang, udara, air liur, tinja, cairan dari vesikel dan ekskreta. “Penularannya juga bisa terjadi dengan cara kontak tidak langsung melalui barang-barang yang sudah terkontaminasi. Makanya, setiap ada pasien flu Singapura, perawat langsung membersihkan atau mengganti barang-barang yang diduga terkontaminasi sekresi itu. Dengan cara ini, saya telah mencegah penyebaran virus ini,” urai Rastra. Jika seorang anak terkena virus ini, masa inkubasinya sekitar 2 hingga 5 hari. “Jika di rumah ada anak yang terkena virus ini dan di rumah itu juga ada balita, sebaiknya untuk sementara anak yang terkena flu Singapura diisolasi selama 7 hari. Jika tidak, pasti akan menulari yang lain. Bagi anak yang pernah kena virus ini, bisa terpapar lagi. Semakin awal mengetahui penyakit ini, semakin bagus,” ucap Rastra menutup pembicaraan. Foto dan Naskah: EJ Mitos dan Fakta Seputar Flu Singapura 1.Anak yang terkena flu Singapura dilarang mandi. Faktanyanya, agar mempercepat proses penyembuhan, tubuh anak harus bersih dengan cara mandi. 2.Anak yang terkena flu Singapura harus memakai bedak, agar bentol-bentol di tubuhnya cepat hilang. Faktanya, bedak bisa mengendap pada luka-luka, seperti cacar air yang bisa memperlambat proses penyembuhan. 3.Terkena angin bisa memperparah anak yang terkena flu Singapura. Faktanya, embusan angin tidak akan memperparah kondisi kesehatan anak, tapi bisa menularkan flu ini kepada orang lain.

'FLU SINGAPURA' Bukan Penyakit Berbahaya, dan Dapat Dicegah

Di dunia kedokteran tidak ada istilah "Flu Singapura" , ini adalah Penyakit Tangan Kaki dan Mulut (PTKM) atau Hand Foot Mouth Disease (HFMD) yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sering ditemui pada anak dan bayi, bukan merupakan penyakit baru. Masa inkubasinya 3-7 hari. PTKM menular melalui kontak langsung cairan hidung dan tenggorok, saliva, cairan dari blister atau tinja pasien. Masa penularan terbesar adalah pada minggu pertama sakit. Pada dasarnya penyakit ini bukan merupakan penyakit yang berat, pengobatan hanya simtomatik dan mengkonsumsi makanan yang cukup protein dan kalori. Dapat sembuh dalam 7-10 hari. Hal itu dikemukakan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P, MARS, menanggapi maraknya pemberitaan penyakit ini di media massa. Masyarakat dihimbau untuk bersikap waspada. Tidak ada pencegahan khusus untuk PTKM, risiko tertular dapat diturunkan dengan menjalankan Pola Hidup Bersih dan Sehat, ujar Prof. dr. Tjandra Yoga. Masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan dengan meningkatkan kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan sabun, menutup mulut dan hidung bila batuk dan bersin. Selain itu, tidak menggunakan secara bersama-sama alat-alat rumah tangga seperti cangkir, sendok, garpu. dan alat kebersihan pribadi yaitu handuk, lap muka, sikat gigi dan pakaian, terutama sepatu dan kaus kaki. Prof. Tjandra menambahkan, penyakit PTKM memiliki tanda-tanda seperti demam, kemerahan dan pelepuhan di telapak kaki, tangan dan kulit bagian dalam rongga mulut, tidak nafsu makan, lesu dan nyeri tenggorok. Satu-dua hari setelah demam, timbul keluhan nyeri di mulut dimulai dari melepuh sampai kemudian dapat menjadi berlendir. Keadaan tersebut dapat terjadi di lidah, gusi dan bagian dalam mulut lain. Bila ditemukan tanda-tanda yang membahayakan penderita, seperti gejala neurologi, muntah berulang, sesak nafas, dan halusinasi, pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit terdekat. Secara umum, kalau anak demam selama 2-3 hari juga sebaiknya dikonsultasikan ke petugas kesehatan terdekat, kata Prof. Tjandra Yoga. Penyebab PTKM umumnya adalah enterovirus (EV), termasuk oxsackievirus A16, EV 71 dan echovirus. Namun sangat jarang PTKM disebabkan oleh EV 71. Adapun PTKM yang diakibatkan oleh EV71 juga dapat menyebabkan meningitis dan bahkan encephalitis, seperti yang terjadi di Malaysia pada tahun 1997, Taiwan di tahun 1998 dan China tahun 2008. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Setjen Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi telp/fa. 5223002 atau email puskom.publik@yahoo.co.id.

Senin, 12 Agustus 2013

Sistem Pernapasan

Tujuan utama dari sistem pernapasan adalah memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen. Anatomi dari sistem pernapasan terdiri dari: 1. Hidung dan mulut 2. Saluran napas (pharing, laring, Trachea) 3. Paru -paru (bronchus, bronchiolus, alveolus) 4. Otot-otot pernapasan (diaphragma dan otot dada) Bagaimana fisiologi kita bernapas ? Awalnya otot pernapasan akan berkontraksi. Diaphragma akan turun ke bawah, dan otot dada mengembangkan sangkar dada. Karena tekanan negatif didalam sangkar dada, maka paru-paru pun ikut mengembang sehingga udara terhisap masuk ke dalam paru-paru. Sampai di alveolus oksigen yang kita hirup akan mengalami pertukaran dengan carbon dioksida sebagai hasil dari metabolisme. Namun tidak semua oksigen akan diserap tubuh. Dari setiap udara yang kita hirup hanya sekitar 4% yang diserap tubuh, sisanya yang 16% akan dikeluarkan melalui hembusan napas (catatan : Kadar oksigen dalam udara bebas hanya 20% ). Sehingga hembusan napas kita masih cukup oksigen untuk melakukan bantuan napas. Pernapasan di kontrol oleh pusat kontrol pernapasan yang ada di batang otak.

Prinsip Pertolongan Pertama Gangguan Pernapasan

Tujuan utama dari penanganan gangguan pernapasan adalah Mempermudah penderita untuk bernapas dengan bebas. Oleh sebab itu, ada beberapa prinsip dari penanganan gangguan pernapasan antara lain : Posisikan dada lebih tinggi dari perut Tujuannya adalah agar organ dalam yang berada dibawah otot diaphragma sedikit turun mengikuti arah gravitasi. Hal ini membuat diaphragma bebas bergerak turun sehingga pernapasan menjadi lebih mudah. Posisinya adalah duduk atau setengah duduk, dengan atau tanpa sandaran. Posisi ini jangan dilakukan apabila : ◾dicurigai terdapat cidera leher atau tulang belakang ◾dicurigai terdapat patah tulang panggul atau patah tulang tungkai atas (paha) yang mendekati panggul. ◾penderita tidak sadar Posisi yang lain adalah dengan sedikit meninggikan tandu pada bagian kepala. Namun harus hati-hati, jangan terlalu tinggi dan pastikan penderita terfiksasi dengan baik. Jangan terlalu banyak mengajak bicara Kadang kita mengajak bicara penderita untuk menenangkan penderita atau berusaha mengalihkan perhatian dari sakitnya. Namun pada kasus gangguan pernapasan, kita harus sedikit mungkin bertanya pada penderita karena bernapas saja sudah sulit, apa lagi bicara.