Senin, 12 Agustus 2013
Penilaian Kondisi Korban
Hal yang paling sulit dalam melakukan pertolongan pertama sebenarnya bukan pada pertolongannya namun lebih pada kemampuan kita untuk mendiagnosa masalah yang terjadi pada pasien. Sering kali begitu menghadapi pasien, penolong terpaku tidak tahu harus melakukan apa. Sehingga bagaimana mau menolong kalau tidak tahu sakitnya apa.
Dokter yang baik adalah dokter yang mampu mendiagnosa penyakit dengan benar. Begitu juga untuk pelaku pertolongan pertama. Pelaku pertolongan yang baik adalah yang mampu mendiagnosa dengan tepat kondisi yang terjadi pada pasien.
Lalu apa yang harus dilakukan saat menemukan pasien ?
Ada dua langkah pemeriksaan yaitu Pemeriksaan Primer (awal) dan Pemeriksaan Sekunder (lanjutan)
PEMERIKSAAN PRIMER
Inti dari Pemeriksaan Primer adalah mengetahui apakah pasien BERNAPAS ATAU TIDAK. Maka langkah-langkahnya adalah :
D : Danger/bahaya : Perhatikan apakah kondisi lingkungan memungkinkan untuk mendekati pasien dan melakukan pertolongan ?
R : Response : Panggil dan sentuhlah pasien untuk mengetahui apakah pasien sadar atau tidak. Jika sadar maka langsung saja tanyakan apa yang terjadi dan ada bagian yang sakit atau tidak.
s : Shout for help : Jangan lupa untuk meminta bantuan dari orang sekitar termasuk membantu memanggil bantuan medis
A : open Airway : Bukalah jalan pernapasan dengan teknik membuka jalan napas. Bisa dilakukan dengan teknik angkat dagu tekan dahi. Pada orang yang tidak sadar, lidah pasien dapat menyumbat jalan pernapasan. Permeriksaan napas tampa membuka jalan pernapasan dapat mengakibatkan salah penilaian (negatif palsu)
B : check Breathing : Periksa apakah pasien bernapas atau tidak. lakukan pemeriksaan selama 10 detik. Jika pasien bernapas maka lanjutkan dengan Pemeriksaan Sekunder. Jika pasien tidak bernapas atau bernapas agonal maka lanjutkan dengan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)
PEMERIKSAAN SEKUNDER
Pemeriksaan sekunder dilakukan jika pasien bernapas.
PERIKSA TANDA VITAL :
Pernapasan : apakah bersuara (ngorok, mengi) ? apakah terlihat sulit bernapas ? cepat, lambat atau normal ?
Sirkulasi darah : periksa denyutan nadi, dpat dilakukan di nadi leher (arteri carotis) atau di nadi pergelangan tangan (arteri radialis). apakah kuat/lemah ? teratur atau tidak ? cepat/lambat ?
Suhu tubuh : menggunakan thermometer jika ada. Jika tidak ada dapat dibandingkan dengan suhu penolong (suhu normal 26,8 – 27,4 c )
Tekanan darah : Jika terdapat tensimeter dan terlatih menggunakannya
PERIKSA DARI KEPALA SAMPAI KAKI
Pada pemeriksaan ini, pada prinsipnya yang perlu diperhatikan adalah adakah tanda-tanda perdarahan, luka, memar, bengkak, perubahan bentuk, nyeri dan lainya. Dan ada juga tanda-tanda khusus untuk beberapa bagian tubuh .
Mata : perhatikan pupil mata kiri dan kanan apakah sama, dapat mengindikasikan kerusakan otak. Apakah sekitar mata ada racoon sign, mengindikasikan adanya patah tulang dasar tengkorak
Mulut : adakah perdarahan, bau khusus, warna bibir bawah bagian dalam ?
Telinga : adakah keluar cairan bening bercampur darah ?
Dada : Saat menghirup napas apakah dada ikut mengembang dan ketinggian dada kanan dan kiri sama ?
Perut : lakukan penekanan apakah perut terasa lembut atau keras ?
Alat gerak atas dan bawah : adakah kelainan bentuk ? apakah teraba nadi di ujung (distal) alat gerak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar