Jumat, 14 Mei 2010
Buah Lebih Baik Daripada Suplemen Vitamin C
Vitamin C telah banyak dikenal berkaitan dengan perlindungan terhadap skurvi dan flu. Buah yang kaya akan vitamin C merupakan antioksidan kuat yang dapat melindungi DNA selular dari kerusakan akibat oksidasi. Serena Guarnieri dan para peneliti lainnya pada Divisi Nutrisi Manusia, Universitas Milan, Itali, menduga bahwa suplemen vitamin C tidak memiliki efek perlindungan yang sama dengan buah seperti jeruk. Para subjek uji diberikan minum satu gelas jus jeruk, minuman yang mengandung vitamin C hasil pemrosesan dan larutan gula. Jus jeruk dan minuman dengan vitamin C yang telah diproses, masing-masing mengandung 150 mg vitamin C sedangkan larutan gula tidak. Sampel darah subjek uji diambil pada 3 jam dan 24 jam setelah meminum larutan uji. Tingkat vitamin C pada plasma darah menngkat setelah meminum jus jeruk dan minuman yang mengandung vitamin C hasil pemrosesan. Kerusakan DNA akibat oksidasi mengalami penurunan secara berarti pada sampel darah subjek uji yang mendapatkan jus jeruk sementara minuman dengan vitamin C yang telah diproses dan larutan gula tidak menunjukkan efek perlindungan tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa vitamin C bukan satu-satunya komponen yang bertanggung jawab terhadap adanya efek entioksidan, ada hal lain yang perlu diteliti lebih lanjut. Vitamin C yang tersedia dalam matriks buah beserta dengan berbagai substansi bermanfaat lainnya kemungkina berinteraksi satu sama lain. Peneliti gizi lainnya menduga bahwa kemungkinan gula dalam jus berinteraksi dengan vitamin C untuk menghasilkan efek antioksidan. Efek dari senyawa fitokimia (sianidin-3-glikosida, flavanon dan karotenoid) yang ada dalam jeruk perlu diteliti lebih lanjut untuk memperjelas dugaan ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar