Belajar....Berlatih...Amalkan...!!!

Belajar....Berlatih...Amalkan...!!!
Kobarkan Semangat Berlatih WUJUDKAN UNTUK BERKARYA...BERBAKTI...DAN BERPRESTASI

Jumat, 14 Januari 2011

Epidemi HIV/Aids ‘bencana dunia’

Oleh: Roni Muchtar

Epidemi Aids berkembang begitu parah di beberapa negara, sehingga seyogyanya digolongkan sebagai bencana, kata Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC). Krisis tersebut memenuhi definisi bencana sebagai kejadian di luar kemampuan menghadapi oelh satu masyarakat, kata IFRC. Laporan tahunan IFRC mengenai bencana dunia biasanya berkonsentrasi pada bencana alam tertentu, seperti gempa bumi.

Laporan IFRC menyebutkan, sebagian dana yang dikeluarkan untuk Aids tidak mencapai mereka yang memerlukan. Tahun ini, Federasi Masyarakat Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah menyimpang dari tradisi laporan bencana dunianya, dan berfokus pada yang kondisi yang dikatakan sebagai salah satu masalah jangka panjang dan kompleks yang menghadang dunia: epidemi HIV/Aids.

‘Pilihan lebih mudah’

Menurut standar apa pun, epidemi ini merupakan bencana global: 25 korban meninggal, 33 juta orang hidup dengan mengidap HIV/Aids, dan 7,000 infeksi baru setiap hari. IFRC mendapati tanggapan dunia tidak memadai. Mungkin ada miliar dollar dibelanjakan untuk memerangi Aids, namun laporan IFRC memperingatkan, sebagian besar uang tadi tidak ditujukan sebagaimana mestinya dan tidak mencapai mereka yang paling memerlukan.

“Ketika sejarah HIV and Aids ditulis, saya rasa orang-orang akan mengatakan kita menuju ke pilihan-pilihan lebih mudah,” kata Dr Mukesh Kapila, wakil khusus the IFRC untuk HIV/Aids. Pendidikan umum dan kesadaran umum telah dilakukan, kata Kapila, namun orang-orang berisiko seperti pekerja seks dan pengguna narkoba suntik sulit ditangani banyak pemerintah. Menurut IFRC, bidang lain yang dinilai kurang ditanggapi adalah pendekatan terhadap HIV/Aids selama bencana alam atau konflik.

Faktor risiko untuk penyakit tersebut mungkin meningkat, sedangkan pada saat yang sama – dalam ketergesa-gesaan untuk menyampaikanh bantuan darurat – kebutuhan para pasien HIV/Aids mungkin terlupakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar