Belajar....Berlatih...Amalkan...!!!

Belajar....Berlatih...Amalkan...!!!
Kobarkan Semangat Berlatih WUJUDKAN UNTUK BERKARYA...BERBAKTI...DAN BERPRESTASI

Selasa, 12 Januari 2010

PROPOLIS

Apa itu Propolis?
Propolis adalah produk lebah yang kaya akan zat-zat esensial yang sangat berguna bagi manusia. Propolis diproduksi oleh lebah dari getah yang diambil dari bagian tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan getah- terutama tunas tumbuhan- Getah inilah yang menjadi bahan dasar pembentuk propolis. Getah ini dibawa ke dalam sarang lebah oleh para lebah pekerja dan dicampur dengan wax (sejenis lilin) dan serbuk sari bunga. Dengan bantuan air liur lebah, campuran ini dibuat menjadi lentur, dan inilah propolis. Propolis memiliki variasi warna antara coklat kehijauan dan coklat tua . Bagi para lebah, propolis merupakan zat penting yang sangat fundamental yang mereka perlukan untuk sterilisasi sarang lebah dari serangan bakteri, jamur dan penyakit. Telah diperkirakan bahwa 200.000 lebah madu menghasilkan 20 gram kandungan propolis setiap tahunnya.
Propolis yang telah siap ini mengandung 50-55% Getah, 5-10% serbuk sari bunga, 30% wax dan 10% Etheric Oil.
Kandungan Propolis
Sampai saat ini penelitian ilmiah tentang kandungan dari propolis belumlah tuntas. Propolis pada saat ini diketahui kaya akan Vitamin, Terutama vitamin B-Komplex. Juga mengandung vitamin C, E dan H (Biotin) Mineral/UnsurKalsium, Zat Besi, Zink, Copper, Chrome Silizium, Vanadium dan Mangan. Asam amino essensial dan enzim Bioflavonoid atau biasa disebut vitamin P, Bioflavonoid merupakan zat yang paling penting dari propolis baik bagi lebah maupun bagi manusia. Bioflavonoid terdapat dalam jumlah yang banyak dalam propolis, bahkan paling banyak dibandingkan dengan produk-produk lebah lainnya seperti madu, royal jelly dll. Zat inilah yang memberikan efek antibiotik natural yang terkuat dan berfungsi menyembuhkan atau sedikitnya mengurangi rasa sakit, meredakan radang, mengikat zat racun yang masuk ke dalam tubuh dan memperkuat sistim imunitas tubuh.
Manfaat Propolis
Penggunaan propolis sebagai bahan alami untuk kesehatan manusia masih terus dipakai hingga saat ini dan menunjukan peningkatan yang luar biasa sejalan dengan Ilmu Pengetahuan hasil riset para ilmuwan tentang kegunaan Propolis sebagai bahan campuran obat di dunia kedokteran.
Sama seperti bagi para lebah, Propolis digunakan pula oleh manusia dalam melindungi tubuh manusia dari serangan bakteri, virus dan jamur. Kecepatan kerja dan keaktifan dari propolis dalam bereaksi menahan serangan kuman merupakan keunggulan dari propolis dibandingkan dengan bahan alami serupa lainnya. Efek perlindungan akan segera terasa sesaat setelah mengkonsum propolis.
Kegunaan propolis yang telah diketahui dari penelitian para ilmuwan biologi a.l:
1. Anti virus dan anti bakteri
2. Anti parasit- aktif dalam melawan Giardia sp. Dan Trichomonas sp.
3. Anti peradangan-menyembuhkan dan regenerasi
4. Anti oksidant- aktif mencegah penuaan dini
5. Anti tumor dan perlindungan terhadap radiasi
6. Meningkatkan imunitas tubuh- menstimulir produksi anti bodi
Studi ilmiah menyimpulkan bahwa propolis memerangi parasit Giardia sp yang menjadi penyebab gangguan dalam pencernaan pada anak2 dan gangguan di usus 12 jari pada orang dewasa. Propolis juga memerangi Trichomonas sp. Yang menjadi penyebab peradangan vaginal dan saluran kemih pada wanita.
Fungsi penting dari propolis adalah menstimulir sistim imunitas tubuh dalam melawan penyakit. Hal ini sangat penting terutama bagi orang yang memiliki daya imunitas rendah atau mengalami penurunan jumlah lekosit dalam tubuh.
Anak anak dengan daya tahan tubuh rendah ditandai dengan mudah terserang penyakit pernafasan. Setelah menggunakan propolis daya tahan tubuh mereka akan meningkat dan menjadi solusi bagi masalah gangguan saluran pernafasan yang terus berulang. Propolis sangat efektif dalam penyembuhan radang amandel, sunisitis dan influenza.
Secara umum manusia mendapatkan manfaat yang sangat besar dengan adanya Propolis. Sangat sedikit orang yang memiliki alergi terhadap keajaiban alam ini.
Sejarah Propolis
Sejak puluhan abad yang lalu pada masa peradaban Yunani, Romawi dan Mesir kuno, propolis telah digunakan sebagai bahan alami unggul yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Para Pendeta di zaman Mesir kuno telah menggunakan propolis dalam ramuan obat-oabat mereka. Di Amerika, bangsa Indian dari suku Inca juga telah menggunakan propolis sejak zaman dahulu kala.
Kata Propolis telah dikenal sejak zaman Yunani kuno, Dalam bahasa Yunani asli, kata Propolis merupakan kombinasi 2 kata yaitu pro dan polis. Pro memiliki arti pertahanan, dan polis memiliki aarti kota. Secara umum arti kata propolis adalah pertahanan kota. Kota yang dimaksud dalam hal ini adalah sarang lebah, tempat dimana lebah bekerja dan hidup. Serangan dan gangguan yang mengancam kehidupan lebah dan tempat tinggal mereka bisa berupa bakteri yang menimbulkan penyakit, bisa pula berupa binatang-binatang kecil yang berusaha masuk untuk mengganggu mereka.
Propolis oleh lebah madu digunakan sebagai lem untuk sarangnya, dimana dia merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh lebah madu. Lebah mengumpulkan bahan ini dari pucuk daun daun yang muda dan kemudian dicampurkannya dengan air liurnya. Lebah madu menggunakan zat ini untuk menambal dan mensterilkan sarang.
Propolis lebah madu bersifat anti bakteri atau disinfektan yang membunuh semua kuman penyakit yang masuk ke sarang lebah. Berdasarkan banyak karya ilmiah disebutkan bahwa lebah meliputi sarangnya dengan zat ini untuk perlindungan semua yang ada didalam sarang tersebut (mulai dari ratu lebah, lebah jantan dan pekerja, telur, bayi, madu dan sebagainya) dari kuman, virus dan bakteri.
Disinfektan alami dalam salah satu produk lebah ini sangat ampuh dalam membunuh kuman dimana pernah ditemukan seekor tikus dalam sarang lebah yang telah mati selama kurang lebih 5 tahun dan tidak membusuk.
Apa saja Kegunaan Propolis bagi Manusia? Kegunaan salah satu produk lebah madu ini diantaranya adalah :
• Sebagai Suplemen; yakni mengandung banyak zat yang dibutuhkan untuk membangun kekebalan tubuh dan mengaktifkan kelenjar Thymus. Zat zat yang terkandung adalah semua vitamin (kecuali vitamin K), semua mineral kecuali sulfur, 16 rantai asam amino essensial yang sangat berguna untuk regenerasi sel, Bioflavonoid atau zat anti oksidan. Perlu diketahui bahwa Bioflavonoid pada satu tetes propolis kurang lebih setara dengan dari yang dihasilkan 500 buah jeruk.
• Sebagai bahan pengobatan alami. Produk lebah madu ini mengandung beberapa zat aktif yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit, yakni mengandung antibiotik, antiviral dan antifungal tanpa efek samping dibandingkan dengan bahan kimia. Adapun penyakit atau bakteri yang bisa diobati dengan propolis diantaranya typhus, diare, muntaber, bau ketiak yang mengganggu karena jamur yang menyebabkan bau, penyakit yang berhubungan dengan virus (demam berdarah, flu, TBC, dsb), penyakit karena jamur (misal panu, eksim, ketombe, keputihan, dsb), anti peradangan atau infeksi dan luka (misal maag, luka luar, radang tenggorokan, sakit gigi, luka bakar, dsb), sebagai anti kanker, asam urat, kolesterol, darah tinggi dan sebagainya.
Bagaimana pendapat para Ahli? Beberapa contoh pendapat para ahli tentang propolis sebagai berikut:
1. John Diamond MD mengemukakan bahwa bee propolis mempunyai kemampuan mengaktifkan kelenjar thymus yang berfungsi sebagai sistem imunitas tubuh.
2. Ray Kupinsel berpendapat bahwa produk lebah dimaksud merupakan anti biotik alami yang mampu melawan berbagai macam penyakit tanpa efek samping.
3. Profesor Arnold Becket. Produk lebah madu ini berkemampuan menyembuhkan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri ataupun jamur.
4. Tim Riset Rusia menyatakan bahwa dalam propolis terdapat zat anti biotik alami dan anti viral, vitamin, asam amino, mineral yang sangat mujarab untuk penyakit mulut, tenggorokan.
5. Lembaga Riset Kanker Columbia, menyatakan dalam propolis terdapat zat CAPE yang mempunyai kemampuan mematikan sel kanker. Pemakaian teratur zat CAPE selama 6 bulan bisa mereduksi kanker sebanyak 50%.
Mengingat begitu besar manfaat propolis seperti diutarakan diatas, alangkah baiknya bila kita mengkonsumsinya secara teratur untuk kesehatan kita.
Kediaman Lebah Sebagai Antibiotik dan Antikanker
Nov 10, 2007 Author: Webmaster | Filed under: News & Events Melia Nature


SELAMA ini kita telah mengenal madu dan royal jelly seba gai produk yang dihasilkan serangga lebah. Padahal masih ada produk-produk lain yang dihasilkan lebah selain madu dan royal jelly, yang juga banyak manfaatnya bagi manusia. Salah satunya adalah propolis.
Propolis adalah sejenis resin yang karena bentuknya lengket seperti lem, disebut sebagai bee glue. propolis sebenarnya dihasilkan lebah dengan cara mengumpulkan resin-resin dari berbagai macam tumbuhan, kemudian resin ini bercampur dengan saliva dan berbagai enzim yang ada pada lebah sehingga menjadi resin yang berbeda dengan resin asalnya.
Karena sumbernya bermacam-macam, maka warna, komposisi, dan khasiat propolis bisa bervariasi. propolis bisa berwarna kuning sampai coklat tua, bahkan ada yang transparan. Komposisi kimia propolis terdiri dari flavonoid yang meliputi hampir 50 % dari komposisi propolis, asam kafeat, asam ferulat, dan mineral dalam jumlah kecil.
Penggunaan propolis sebagai obat sebenarnya sudah dilakukan sejak abad ke 12. orang-orang Yunani dan Romawi telah menggunakan propolis untuk mengobati bengkak. Orang mesir selain menggunakan propolis sebagai obat, juga memakainya sebagai perekat pada pembuatan kano. Bagi lebah sendiri propolis berfungsi melindungi seluruh sarang dan tempat lebah ratu menyimpan telurnya dari hama yang menyebabkan kebusukan telur-telurnya yaitu Bacillus larvae.
Hal inilah yang mendasari digunakannya propolis sebagai antibiotik. Kemudian dilakukan berbagai penelitian mengenai efek antibiotik propolis terhadap berbagai mikroba. Hasil penelitian yang dimulai Karimova sejak tahun 1975 terhadap Bacillus de koch dan kemudian diikuti peneliti-peneliti lain menunjukkan, propolis memiliki efek bakterisidal terhadap Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Streptococcus, Streptomyces, Streptomyces sobrinus, Saccharomyces cerevisiae, Escherichia coli, Salmonella dan Shigella, Giardia lambia, Bacteroides nodocuc, Klebsiella pneumoniae, selain itu juga efektif sebagai fungisida pada Candida albicans, Aspergillus niger, Botrytis cinerea dan Ascosphaera apis.
Uniknya hasil penelitian menunjukkan, propolis lebih efektif bila diuji efeknya secara in vivo daripada in vitro. Hal ini disebabkan karena propolis bisa berfungsi sebagai imunostimulan, yang merangsang fungsi berbagai organ dan menginduksi system pertahanan tubuh menjadi lebih kebal terhadap kuman penyakit.
Kelebihan propolis dibanding antibiotik lainnya adalah efek sampingnya yang kecil. Satu-satunya efek samping yang terjadi dan itu pun jarang yaitu timbulnya reaksi alergi bila digunakan secara lokal. Sedangkan bila diberikan peroral tidak ada efek samping yang terjadi. Kelebihan lain yaitu tidak menimbulkan resistensi. Antibiotik seperti penisilin dapat menimbulkan resistensi karena bakteri bisa memperbaharui diri menjadi lebih kebal terhadap penisilin. Tetapi bakteri ataupun virus tidak bisa menjadi kebal terhadap propolis. Selain itu, propolis sebagai antibiotik memiliki selektifitas yang tinggi. Propolis hanya membunuh kuman penyebab penyakit saja sedangkan mikroba yang berguna seperti flora usus tidak terganggu oleh propolis. Zat aktif yang diketahui bersifat antibiotik pada propolis adalah asam ferulat. Zat ini efektif terhadap bakteri gram positif dan negatif. Asam ferulat juga bersifat agglutinating (berperan dalam pembekuan darah), sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengobati luka dan diberikan dalam bentuk salep.
“Propolis” sebagai antikanker
Berdasarkan penelititan yang dilakukan S. Scheller, dkk yang menguji efektifitas antikanker dari ekstrak etanol propolis (EEP) pada mencit yang diinduksi dengan ehrlich carcinoma cells menunjukkan, mencit yang bisa bertahan hidup lebih banyak setelah diberi EEP. Efek antikanker EEP terhadap Ehrlich Carcinoma cells ini berkaitan dengan kandungan flavonoid pada propolis.
Flavonoid mempengaruhi tahapan metabolisme sel kanker misalnya dengan cara menghambat penggabungan timidin, uridin, dan leucin dengan sel kanker tersebut sehingga dapat menghambat sintesis DNA sel kanker. Peranan flavonoid sebagai antikanker juga diperkuat oleh eksperimen lain yang menggunakan hidrokarbon aromatic polisiklik sebagai penginduksi kanker.
Mekanisme penghambatan terhadap hidrokarbon aromatic polisiklik berkaitan dengan penghambatan stimulasi metabolik yang diinduksi oleh hidrokarbon aromatic polisiklik dan memengaruhi aktivitas beberapa sel promoter. Flavonoid ini merupakan sua tu zat yang banyak terdapat pada tumbuhan, tetapi dalam propolis berada dalam bentuk terkonsentrasi.
Dengan sistem metabolismenya, lebah membuat flavonoid dari tumbuhan itu lebih efektif. Jadi lebah seolah-olah menjadi perantara flavonoid dengan manusia dan hewan. Senyawa flavonoid yang ditemukan pada EEP antara lain betulinol, quersetin, isovanilin, galangin, isalpinin, kaemferol, rhamnetin, isohmnetin, pinocembrin, pinostrobin dan pinobaksin.
Saat ini propolis tersedia dalam bentuk tablet, salep, kapsul, krim, dll. Penggunaan propolis bisa pada orang sehat maupun sakit. Pada orang sehat penggunaan propolis dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Sedangkan pada orang yang sedang sakit penggunaannya bila digabungkan dengan obat sintesis bisa meningkatkan efeknya misalnya bisa meningkatkan efek penisilin.(Sumber : Jacobs Caal, Natural Product from Bee, 1991 dan sumber lain)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar