Belajar....Berlatih...Amalkan...!!!

Belajar....Berlatih...Amalkan...!!!
Kobarkan Semangat Berlatih WUJUDKAN UNTUK BERKARYA...BERBAKTI...DAN BERPRESTASI

Kamis, 24 Desember 2009

HIV/AIDS

1. Pengertian
AIDS (Acquid Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh, sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain yang mematikan. AIDS disebabkan oleh virus (jasad sub Renik) yang disebut dengan HIV (Human Immunodeficiency Virus).

2. Cara HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh
Sasaran penyerangan HIV adalah Sistem Kekebalan Tubuh, terutama adalah sel-sel limfosit T4. Selama terinfeksi, limfosit menjadi wahana pengembangbiakan virus. Bila sel-sel Limfosit T4 – nya mati, virus akan dengan bebas menyerang sel-sel Limfosit T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun. Akhirnya sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh, maka kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut Infeksi Oportunistik-Infeksi mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh orang tersebut. Bahkan kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba menjaddi ganas. Kumannya bisa virus lain, bakteri, mikroba, jamur, maupun mikroorganisme patogen lainnya. Penderita bisa meninggal karna TBC, diare, kanker kulit, infeksi jamur, dll.

3. Cara mengetahui seseorang mengidap HIV
Sejak tertular sampai dengan mendapat Infeksi oportunisik, tidak mudah menyatakan seseorang mengidap HIV, hanya dengan melihat fisiknya, tetapi secara dini seseorang dapat diketahuio mengidap HIV/AIDS dengan uji HIV di labratorium untuk mengetahui adanya zat anti (anti body) dalam darahnya. Seseorang yang tertular HIV melampaui tahapan (atau stadium) sebagai berikut :
a. Stadium Inkubasi :
Virus menginfeksi tubuh dan bersembunyi dalam sel darah putih. Umumnya, belum menunjukan gejala apa-apa. Sebagian orang mungkin merasa lelah, kehilangan selera makan, sedikit pembengkakan pada kelanjar getah bening (diketiak, dileher dan paha). Pada masa ini, HIV dalam darah belum dapat ditentukan, namun ia telah mampu menularkan HIV pada orang lain.
b. Stadium Awal :
Sesudah 2-6 bulan, baru pemeriksaan darah tersebut akan menunjukan tanda HIV positif atau disebut SEROPOSITI, artinya dalam tubuh orang tersebut telah terbentuk zat anti (anti body) terhadap virus HIV. Seseorang yang seropositif HIV, kemungkinan akan tetap sehat, atau menderita tanda atau gejala pesakitan biasa antara lain : pembengkakan kelenjar getah bening, berkurangnya berat badan, berkeringat, diare dan beberapa infeksi ringan.
c. Stadium Tenang (Window Period) :
Masa ini umumnya berjalan 3-15 tahun, rata-rata 5 tahun. Pada masa ini orang yang seropositif terhadap HIV secara fisik mungkin kelihatan sehat dan normal atau sakit ringan yang umum. Namun secara perlahan-lahan, HIV akan menghancurkan sistem kekebalannya.
d. Stadium AIDS (Full Blown) :
Pada masa ini virus akan menghancurkan sebagian besar atau seluruh sistem kekebalan tubuh, sehingga mulai nampak adanya infeksi oportunistik, antara lain : radang paru-paru, kanker kulit, TBC, penyakit syaraf, penyakit saluran cerna dan berbagai kanker lainnya. Penyakit-penyakit ini sulit disembuhkan, dan umumnya bila keadaan umum penderita kian memburuk, penyakit tersebut menyebabkan kematiannya.

4. HIV dapat ditularkan
Bila seseorang telah seropositif terhadap HIV. Dalam jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani serta produk darah lainnya.
Apabila sedikit, darah atau cairan tubuh lain dari pengidap HIV berpindah secara langsung ke tubuh orang lain yang sehat, maka ada kemungkinan orang lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang paling umum ialah : senggama, tranfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun risikonya sangat kecil.
a. Penularan lewat senggama
Pemindahan yang paling umum dan paling sering terjadi ialah melalui senggama, dimana HIV dipindahkan melalui cairan sperma atau cairan vagina. Adanya luka pada pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan. Itulah sebabnya pelaku senggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang cenderung lebih mudah menimbulkan luka, memiliki kemungkinan lebih besar untuk tertular HIV.
b. Penularan lewat transfusi darah
Jika darah yang ditransfusikan telah terinfeksi oleh HIV, maka virus HIV akan ditularkan kepada orang yang menerima darah, sehingga orang itupun akan terinfeksi virus HIV. Risiko penularan melalui transfusi darah ini hampir 100%.
c. Penularan lewat jarum suntik
Model penularan lain secara teoritis dapat terjadi antara lain melalui :
 penggunaan akupuntur/tusuk jarum, tato, tindik.
 Penggunaan alat suntik atau Injeksi yang tidak steril, yang seringkali dipraktekkan para pengguna narkoba suntikan, juga suntikan oleh petugas kesehatan secara ilegal.
d. Penularan lewat kehamilan
Jika ibu hamil yang dalam tubuhnya terinfeksi HIV, maka virus HIV dapat ditularkan ke janin yang dikandungnya melalui darah dengan melewati plasenta. Risiko penularan ibu hamil ke janin yang dikandungnya berkisar 20 % - 40 %. Risiko ini mungkin lebih besar kalau ibu telah menderita kesakitan AIDS (full blown).

HIV tidak ditularkan
Dengan demikian jelas pula bahwa semua hal yang tidak berkait dengan model penularan langsung seperti di atas, kemungkinan sangat besar tidak akan menularkan HIV. Misalnya :
a. Berjabat tangan dengan para penderita AIDS.
b. Memberikan P3K dengan prosedur yang benar.
c. Bermain-main dengan para pengidap HIV.
d. Berciuman tanpa kontak cairan mulut atau darah dari luka.
e. Tidur bersama dengan penderita AIDS.
f. Digigit nyamuk atau serangga.
g. Bertukar pakaian atau barang lain milik pengidap HIV.
h. Berak atau kencing di WC Umum.
i. Berenang bersama dengan penderita AIDS.
j. Anak yang digendong oleh Pengidap AIDS.
k. Naik bis yang penuh sesak dengan para penderita AIDS.
l. Percikan ludah, batuk atau bersin dari penderita AIDS.
m. Merawat pengidap AIDS sesuai prosedur.
n. Makan dan minum bersama dengan pengidap AIDS.


Cara remaja melindungi diri dari penularan HIV

Kita semua, khususnya remaja harus melindungi diri dari AIDS. Karena kalau seorang remaja tertular HIV, maka keseluruhan cita-cita dan masa depan remaja tersebut hancur lebur.
Secara mudah, perlindungan dari AIDS dilakukan dengan cara ‘ABC’, ialah :
a. [A] : Abstinence alias P u a s a bagi remaja lajang belum menikah. Jangan dekat-dekat senggama, jauhkan diri dari zina. Onani atau masturbasi, merangsang diri sendiri sehingga puas (orgasmus) sebenarnya kurang baik. Namun risikonya paling kecil. Jadi dalam keadaan yang benar-banar tidak kuasa menahan diri dan tidak mampu berpuasa, onani dapat dijadikan jalan keluar. Asal jangan menjadi kebiasaan. Jangan terlalu sering.
b. [B] : Be Faithful alias Setia Pasangan Hidup bagi mereka yang sudah menikah. Hanya bersenggama dengan pasangan setianya. Sebagian besar satu suami dengan satu istri. Dalam keadaan khusus satu suami dengan 2-4 istri, namun yang penting kesetiaan dari semua pihak, baik istri maupun suami. Di sinipun, bila suami istri berpisah dalam waktu lama, onani merupakan jalan keluar sementara yang risikonya paling kecil.
c. [C]Condom alias Kondom bagi mereka yang berada dalam keadaan-keadaan khusus, antara lain ialah para suami atau remaja ‘bermoral rendah’ yang tidak kuat puasa atau setia (atau onani), dan masih terdorong melakukan zina. Pemakaian kondom akan melindungi mereka dari penularan PHS dan AIDS (diluar dosa masing-masing), dan melindungi istri atau pacar mereka dari penularan penyakit. Bagi para pelacur, patut ditumbuhkan motivasi memakaikan kondom pada pasangan kencan mereka.
Dalam keadaan darurat, misalnya pasangan suami-istri di mana salah satu menderita PHS, juga AIDS, pemakaian kondom amat dianjurkan untuk mencegah penularan AIDS lebih lanjut kepada pasangannya. Yang penting dalam pemakaian kondom ialah melindungi keseluruhan penis dan dipakai sepanjang proses senggama untuk menghindari sentuhan antara penis dan vagina.

Tambahan perlindungan yang sangat penting ialah :
a. Hindari transfusi, dengan selalu berhati-hati. Bila terpaksa ditransfusi, yakinkan bahwa darah yang ditransfusi adalah darah yang telah diperiksa oleh Unit Kesehatan Transfusi Darah PMI (UKTD PMI0 sebagai darah bebas HIV (juga bekas Hepatitis, Malaria dan Sifilis dsb).
b. Hindari suntik menyuntik. Sebagian besar obat berdampak sama atau labih efektif diminum daripada disuntikan. Bila terpaksa disuntik, yakinkan jarum dan tabung suntiknya baru dan belum dipakai untuk orang lain.
c. Berhati-hati dalam menolong orang luka dan berdarah. Gunakan prosedur P3K yang baku dan aman.
d. Bila ada sesuatu tanda atau gejala yang meragukan, secepatnya diperiksa ke dokter.
e. Sikap kita terhadap pengidap HIV/penderita AIDS
Semua harus bersikap biasa (tanpa membedakan) seperti sikap kita terhadap orang sehat atau penderita penyakit lain. Semua hal dapat dilaksanakan dengan orang tersebut, kecuali kegiatan yang memindahkan darah (atau cairan tubuh lain) dari orang tersebut kepada orang lain, misalnya : senggama tanpa kondom, transfusi darah, suntik dengan alat yang sama, dll. Sikap membedakan, apalagi sikap memusuhi, akan membuat penderita tertekan. Akibatnya, dapat mendorong mereka menularkan penyakitnya secara tak bertanggungjawab. Sebaliknya penderita HIV/AIDS membutuhkan dukungan agar mereka memiliki kepercayaan diri dan mampu berbuat banyak bagi masyarakat.
Untuk membantu penderita AIDS :
a. Bangkitkan kepercayaan mereka, dan berilah dukungan dan kasih sayang. Katakan bahwa mereka masih bisa berbuat apa saja seperti sebelumnya. Satu-satunya beda ialah bahwa mereka harus memakai kondom kalau melakukan senggama.
b. Berilah pemahaman terhadap masalah yang akan mereka hadapi dan cara mengatasinya.
c. Jangan merasa tertekan secara berlebihan, karena semua orang pasti diberi cobaan.
d. Harus pasrah kehadirat Allah dan tabah menghadapinya, tak perlu menyesali diri berlebihan.
e. Lebih mendekatkan diri pada Tuhan dengan memperbanyak doa dan ibadah.
f. Tak perlu merasa kehilangan hak mndapat pelayanan dan perawatan dari orang lain.
g. Jalinlah komunikasi untuk berbagi rasa secara terbuka dan jujur.
Untuk membantu keluarganya :
a. Terimalah anggota yang menderita AIDS secara wajar.
b. Jangan dibedakan, jangan ditakuti, jangan disingkiri. Tapi juga jangan dilebih-lebihkan.
c. Dalam semua hal, berbuatlah seperti biasa. Satu-satunya perkecualian ialah dalam bersenggama dengan pasangannya, harus selalu memakai kondom.
d. Besarkan jiwanya.
e. Ajak untuk meningkatkan ibadah dan melakukan lebih banyak kegiatan yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.

7. Cara merawat penderita HIV/AIDS
Untuk bisa merawat para penderita HIV/AIDS, maka pertama-tama kita coba untuk membayangkan diri kita sendiri sebagai pengidap HIV/AIDS. Dengan mengetahui mana aktivitas yang berisiko menularkan HIV/AIDS dan mana yang tidak, kita siap memperlakukan para penderita tersebut, secara wajar-wajar saja.
Yang perlu diperhatikan, kita harus tetap memperhatikan prosedur P3K maupun perawatan penderita yang memenuhi keselamatan penolongnya.
Penderita AIDS dalam stadium berat perlu dirawat oleh Tenaga Kesehatan yang berpengalaman. Sedang perawatan dirumah bagi penderita yang tidak berat, perlu hati-hati untuk memutuskan risiko penularan.
Penggunaan prosedur P3K yang aman ialah sebagai berikut :
a. Gunakan sarung tangan dan celemek untuk tugas perawatan
b. Cucilah tangan setiap bertugas dalam peawatan
c. Pakaian kotor dan berdarah harus dicuci dengan air panas
d. Sikat gigi dan alat cukur jangan digunakan bergantian
e. Hindai kontak langsung, bila anda punya luka

ROKOK

1. Manfaat dan mudzarat rokok
Sebagaimana halnya berbagai aktivitas,merokok ada manfaat dan mudzaratnya. Namun, merokok mengandung lebih banyak mudzaratnya daripada manfaatnya.
Manfaatnya antara lain ialah :
a. Mengurangi stres, tekanan, atau perasaan yang kurang enak, sehingga secara tidak langsung menyebabkan remaja menjadi lebih berani.
b. Menimbulkan perasaan nikmat.
c. Mempererat pergaulan antar kawan, terutama bila semua kawan merokok.
d. Meningkatkan keberanian dan perasaan ‘jantan’, ‘jagoan’, atau ‘macho’.
e. Mengurangi nafsu makan, sehingga bisa mencegah kegemukan
Mudzaratnya antara lain ialah :
a. Rokok mengandung sekitar 700 jenis racun yang berbahaya bagi kesehatan, antara lain yang telah dikenal dengan baik ialah karbon monoksida (CO) yang bisa mematikan, nikotin yang mendorong pengkapuran jantung dan pembuluh darah, tar yang dapat menyumbat dan mengurangi fungsi saluran nafas dan menyebabkan kanker, serta berbagai bahan kimia yang dapat menimbulkan racun pada hati, otak, dan pembentuk kanker.
b. Rokok menurunkan konsentrasi, misalnya sewaktu mengemudi, berfikir, dll.
c. Rokok menurunkan kebugaran tubuh.
d. Rokok bukan hanya meracuni para perokok sendiri, namun juga orang-orang yang disekitarnya (sebagai perokok pasif) dengan bahaya yang sama.
e. Rokok menimbulkan ketergantungan dan perasaan ‘kehilangan sesuatu’ kalau rokok tidak tersedia, yang berakibat pada penurunan prestasi belajar dan bekerja.
f. Rokok memboroskan.
g. Sekarang rokok bukan lagi tanda ‘jagoan’ tapi cenderung pada tanda ‘kampungan’.
h. Rokok dapat menyulut kebakaran.

2. Faktor yang mendorong remaja mulai dan terus merokok
Hal-hal di bawah ini, sendiri-sendiri atau bersama-sama bisa mendorong remaja mulai merokok dan terus merokok :
a. Rasa ingin tahu sampai menjadi ketergantungan.
b. Untuk meningkatkan kejagoannya.
c. Hasrat berkelompok dengan kawan senasib dan sebaya.
d. Adanya stres atau konflik batin atau masalah yang sulit diselesaikan.
e. Dorongan dari lingkungan sosial yang ‘mendesak’ remaja untuk merokok atau kalau tidak dianggap tidak solider dengan lingkungan sosialnya.
f. Ketidaktahuan akan bahaya merokok.

3. Cara menghentikan kebiasaan merokok
Beberapa hal dapat kita lakukan untuk menghentikan kebiasaan merokok secara bertahap :
a. Yakin dan optimis, bahwa kita dapat berhenti merokok.
b. Tanamkan rasa benci pada rokok (hindari rokok).
c. Kurangi kumpul-kumpul tanpa tujuan dengan perokok.
d. Menjaga makanan sehari-hari.
e. Cukup olah raga, tidur dan istirahat.
f. Jangan menahan lapar lama-lama.
g. Menjauhkan makanan yang banyak sekali bumbunya dan menjauhi alkohol.
h. Jika ada keinginan merokok, alihkan perhatian pada hal lain, dalam hal ini permen karet atau permen lain dapat dipakai sebagai pengganti rokok sementara.
i. Berniat serius berhenti merokok dan berserah diri pada Tuhan.
Yang terpenting dari semuanya ialah pengendalian diri dan kepercayaan diri bahwa remaja yang berhasil ialah remaja yang mandiri, tidak bergantung pada hal-hal yang diluar dirinya, apalagi hanya rokok.


ALKOHOL

1. Pengertian alkohol dan minuman keras (miras)
ALKOHOL merupakan cairan yang bening, tak berwarna, mudah menguap dan mudah terbakar. Diperoleh dari hasil fermentasi karbohidrat. Alkohol mudah dimetabolisme oleh tubuh, sehingga cepat memenuhi kebutuhan kalori. Minuman keras (MIRAS) ialah minuman yang secara sengaja diberi alkohol.

2. Manfaat dan mudzarat alkohol bagi manusia
Alkohol memberi beberapa manfaat antara lain ialah :
a. Dalam kehidupan sehari-hari alkohol berperan penting sebagai campuran makanan dan minuman, disinfektan (pencuci hama), bahan bakar, dan bahan dasar sebagai obat dan kosmetika.
b. Setelah minum alkohol, badan terasa hangat, terutama untuk daerah-daerah berhawa dingin.
c. Alkohol dapat menurunkan kesadaran, sehingga dapat mengurangi stres.
d. Minum miras sering dianggap sebagai tanda dari kejantanan, kedewasaan, dan kehidupan modern, termasuk juga dikalangan remaja.
Namun alkohol memiliki banyak mudzarat yang lebih besar daripada mafaatnya, antara lain ialah :
a. Segera setelah diminum, alkohol menurunkan kesadaran, sehingga menimbulkan penurunan kemampuan untuk berbuat baik, belajar dan bekerja. Bila berkendaraan mudah menimbulkan kecelakaan lalu lintas karena menurunnya konsentrasi akibat minum alkohol.
b. Menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, antara lain :
 gangguan metabolisme yang bisa berdampak pada kelainan jantung sampai gagal jantung.
 hambatan pembentukan trombosit, merusak sumsum tulang, sehingga dapat menyebabkan pendarahan, anemia dan kekurangan sel darah putih.
 Dapat merusak hati, dalam jangka panjang mengakibatkan kegagalan fungsi hati dan kanker.
 Meningkatan kerentanan infeksi karena kerusakan saluran nafas, hati, atau kurang makan.
 Dapat menyebabkan kerusakan susunan syaraf.
c. Menimbulkan ketergantungan fisik, yakni untuk mendapatkan rasa nyaman, yang dalam jangka panjang menyebabkan ketergantungan psikis (jiwa), yaitu menimbulkan rasa gembira dan rasa optimis kepada pemakainya secara berlebihan, berakhir dengan peningkatan toleransi, yakni memerlukan dosis alkohol yang semakin lama semakin tinggi.

3. Faktor-faktor yang mendorong remaja terjerumus dalam ketergantungan alkohol/miras
Pengenalan pada alkohol atau miras hampir sama kejadiannya dengan pengenalan pada rokok, ialah :
a. Rasa ingin tahu sampai ketergantungan.
b. Untuk meningkatkan kejagoannya, kelaki-lakian dan modernisasi.
c. Hasrat berkelompok dengan kawan senasib dan sebaya.
d. Adanya stres atau konflik batin atau masalah yang sulit diselesaikan.
e. Keinginan dianggap perkasa/jantan dan disegani.
f. Dorongan dari lingkungan sosial yang ‘mendesak’ remaja untuk mencoba minum miras atau kalau tidak dianggap tidak solider dengan lingkungan sosialnya.

4. Cara remaja agar tidak terjerumus dalam ketergantungan alkohol/miras
Bila terlanjur kenal dengan miras, usaha penghentiannya yang terpenting ialah pengendalian diri dan kepercayaan diri bahwa remaja yang berhasil menghentikan miras ialah remaja yang mandiri, tidak bergantung pada hal-hal lain diluar dirinya, apalagi hanya alkohol, dan berkembang menjadi remaja berprestsi.


PENYALAHGUNAAN OBAT

1. Pengertian obat
Obat ialah racun yang dibuat dari bahan kimia. Racun tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit (obat luar), mulut (per oral), dubur (per anal), vagina dan semua lubang tubuh yang ada, serta disuntikan ke dalam otot atau pembuluh darah.
Apabila digunakan dengan alasan tepat dengan dosis tepat, obat akan bermanaat. Namun bila disalahgunakan artinya digunakan tanpa alasan yang tepat, dalam cara yang tidak tepat, dan dosis yang tidak tepat, maka obat akan meracuni tubuh, mulai dari ketergantungan sampai pada perusakan alat-alat tubuh dan dapat menimbulkan kematian.

2. Jenis-jenis obat yang ada dilingkungan masyarakat
Ada 4 golongan obat berdasarkan bahaya dan cara mendapatkannya :
a. Obat Bebas, yang dapat dibeli dan diminum secara bebas.
b. Obat Bebas Terbatas, hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.
c. Obat Berbahaya, seperti Obat Anti Depresansia (penekanan kesedihan), Stimulansia (perangsang), dan Halusinogen (pembentuk mimpi palsu yang indah), Pil BK, Mandrax (Mx), Ekstasi, dll, termasuk ke dalam golongan Obat Berbahaya ini.
d. Narkotika, antara lain : candu, ganja, heroin, kokain, morfin dan turunannya.
Dalam kenyataannya, di beberapa kota besar, Obat-obat Bebas Terbatas, Berbahaya dan Narkotika kadang dapat dibeli secara bebas, bahkan kadang-kadang ditawarkan secara langsung oleh penjualnya kepada remaja secara gelap/sembunyi-sembunyi.

3. Alasan remaja menyalahgunakan obat
Remaja menyalahgunakan obat dengan dua cara, yaitu Ngepil (bila lewat mulut) dan nyuntik (bila lewat suntikan). Remaja ngepil kebanyakan mulai dengan coba-coba, yang akhirnya menjadi ketergantungan.
Coba-coba ini dipengaruhi beberapa hal antara lain :
a. Adanya sikap individu yang berpotensi coba-coba, misalnya : mudah frustasi, tidak senang diatur, sulit bergaul, ingin dianggap hebat, agresif, eksperimental, mudah bosan, malas, dll. Atau sebaliknya sikap solider terhadap kawan yang berlebihan tanpa pikir panjang.
b. Adanya trend (kecenderungan) penggunaan obat tertentu sebagai citra remaja modern (contoh : penggunaan ekstasi akhir-akhir ini).
c. Hampir semua obat memiliki efek toleransi, makin lama dosis yang berefek makin besar.
d. Mudahnya obat didapat disekitar tmpat tinggal emaja, sementara pengawasan obat kurang efektif.

4. Tahapan penyalahgunaan obat dikalangan remaja
Biasanya, remaja ngepil melalui tahap-tahap berikut :
a. Tahap pemakaian coba-coba.
b. Tahap pemakaian Indental (kadang-kadang).
c. Tahap penyalahgunaan.
d. Tahap ketergantungan.

5. Bahaya ngepil
Pengaruh obat secara umum ialah :
a. Ketergantungan (kejiwaan, tanpa kerusakan tubuh) : di mana tanpa minum obat tertentu, remaja yang bersangkutan sudah tidak mampu lagi berprestasi sama sekali.
b. Kecanduan : tubuhnya sudah terganggu, sehingga selalu memerlukan obat tersebut, umumnya remaja menjadi kurang peduli terhadap lingkungan, gangguan kepribadian dan mental, rasa percaya yang berlebihan, dll.
c. Kesehatan : pengaruhnya tergantung pada bahan kimia yang terkandung dalam obat tersebut : pada penggunaan obat bebas dan bebas terbatas (catatan : sebenarnya sebagian besar remaja ‘ditipu’ untuk ngepil obat jenis ini) terjadi toleransi (obat tidak manju bila dosisnya tidaktinggi). Sedang pada beberapa obat berbahaya dan narkotika bisa menimbulkan tidak normalnya koordinasi motorik, bicara cedal/bertele-tele, merusak jantung, ginjal, hati, syaraf dan organ-organ tubuh lainnya; sekarang sering terjadi kematian mendadak akibat gagal jantung atau keracunan otak akibat dosis obat yang terlalu tinggi.
6. Bahaya nyuntik
NYUNTIK memiliki bahaya sama dengan ngepil dalam tingkatan yang lebih parah, karena :
a. Penyuntikan hampir selalu narkotika yang memiliki bahaya paling besar.
b. Penyuntikan memiliki akibat yang lebih langsung ke dalam tubuh manusia.
c. Penyuntikan umumnya lebih disukai bila penggunaan alat suntik dan jarum yang sama untuk beberapa remaja, karena sisa darah yang ada di alat suntik meningkatkan efek alat yang disuntikkan; dengan akibat nyuntik berisiko penularan berbagai penyakit lewat darah, antara lain : Hepatitis – B dan AIDS.

7. Cara kita menduga seorang remaja berada di bawah pengaruh obat berbahaya
Remaja yang sedang ngepil, secara umum terlihat :
a. Lesu dan gelisah.
b. Banyak keluar keringat.
c. Kurang konsentrasi.
d. Gerakan bergetar.
e. Kelihatan ketakutan.
f. Banyak minum air.
Tanda-tanda tersebut sangat nyata pada penggunaan ekstasi.

8. Cara membantu remaja mencegah diri dari ngepil/nyuntik
Kalau masih coba-coba atau Indental, bantulah agar :
a. Memiliki rasa malu, karena ngepil/nyuntik itu perilaku memalukan.
b. Meninggalkan lingkungan ngepil/nyuntik.
c. Aktif dalam berbagai kegiatan.
d. Meningkatkan ibadah.
e. Yang terpenting ialah mengembangkan sikap percaya diri dan pengendalian diri yang kuat.
Untuk remaja yang sudah tergantung atau mencandu, seyogianya berkonsultasi dengan petugas kesehatan.


HEPATITIS – B

1. Pengertian
Hepatitis – B, yang disebabkan oleh sejenis virus, yang memiliki karakter mirip dengan HIV penyebab AIDS. Hepatitis – B merupakan penyakit peradangan hati yang berbahaya yang dapat berkembang menjadi penyakit kronis serta menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker hati dan sirosis (matinya sel-sel hati).
Awalnya, penyakit ini menunjukan gejala ringan serupa flu : tubuh lemas, cepat lelah, demam, sampai pada gejala berat, seperti : muntah-muntah, demam sangat tinggi dan kemudian warma kulit menjadi kakuning-uningan.
Pada keadaan berat terdapat gejala-gejala menurunnya fungsi hati, yang bisa berakhir dengan kanker, atau bila “sembuh”, sel-sel hati mati dan menjadi siosis, yang bila meluas menyebabkan gangguan penurunan fungsi hati, seperti : edema, pendarahan lambung, dll.
Selain Hepatitis – B, berkembang pula jenis baru, yaitu Hepatitis – c dan Hepatitis – D yang memiliki keganasan lebih tinggi darpada Hepatitis – B.

2. Proses penularan
Penularan Virus Hepatitis – B terjadi persis sama dengan penularan HIV, ialah berupa penularan langsung melalui darah atau produk-produk darah, mencakup :
a. Senggama.
b. Tranfusi darah dan penggunaan alat kedokteran yang kurang bersih.
c. Dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya.
Yang patut diwaspadai ialah kegemaran suntik di kalangan masyarakat Indonesia.

3. Cara pencegahan dan pengobatan
Hepatitis – B dapat dicegah dengan vaksinasi. Dengan cara ini, tubuh akan menghasikan zat anti terhadap Hepatitis – B yang disebut anti HBs. Tidak semua orang perlu divaksinasi. Seseorang yang telah terlanjur terkena Virus Hepatitis – B atau yang secara alamiah telah memiliki anti HBs tidak perlu mendapat vaksinasi.
Selain itu, pencegahan yang sama juga harus dilakukan sebagaimana halnya dengan pencegahan AIDS.
Pola ABC, ‘Abstinance’ bagi yang belum menikah ‘ Be Faithful’, dan ‘Condom’ dalam keadaan darurat juga diterapkan dalam pencegahan Hepatitis – B.
Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk melumpuhkan virus Hepatitis – B pada stadium awal penyakit, yang hanya bisa didapat dengan resep dokter.
Bila sudah lanjut, yang lebih penting ialah memelihara sel-sel hati yang masih baik, agar dapat berfungsi normal. Makanan sehat membantu usaha tersebut.

TUBERCULOSIS (TBC)

1. Pengertian
TBC merupakan penyakit menahun dan menular yang disebabkan oleh bekteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan lewat dahak yang menyebar ke udara. TBC dapat menyerang setiap orang. Namun, paling sering pada usia 15 – 35 tahun, khususnya yang bertubuh lemah, kurang gizi atau tinggal dengan penderita TBC.
TBC paling banyak menyerang paru-paru (saluran pernafasan). Namun TBC kemudian juga bisa menyerang alat tubuh yang lain. Pada anak, TBC dapat menyebabkan peradangan pada selaput otak dan gangguan kulit.
TBC menjadi kian pening karena semula semua orang mengira penyakit ini sudah mulai menghilang, ternyata akhir-akhir ini penderita TBC menjadi kian banyak. Para penderita AIDS di beberapa negara Asia ternyata banyak meninggal karena TBC, akibat menurunnya daya tahan tubuh orang yang diserang AIDS tersebut.

2. Tanda dan gejala seseorang mengidap Tuberculosis (TBC)
Seseorang mengidap TBC menunjukan tanda dan gejala sebagai berikut :
a. Batuk lebih dari 4 minggu, walau telah minum obat biasa.
b. Batuk menahun dan berlendir, pada stadium lanjut berdarah.
c. Panas ringan pada sore hari dan berkeringat pada malam hari.
d. Terasa nyeri pada dada dan punggung atas.
e. Menjadi kurus.
f. Kulit pucat.
g. Suara menjadi parau/serak.
h. Dalam stadium lanjut berbagai infeksi dapat disebabkan karena kuman TBC, termasuk infeksi kulit, selaput paru, otak, jantung dan berbagai organ tubuh penting lain.

3. Cara pencegahan dan pengobatan TBC
Cara pencegahan :
a. Vaksinasi BCG bagi bayi sedini mungkin.
b. Makan makanan yang banyak mengandung protein dan vitamin.
c. Makan dan istirahat yang teratur.
d. Jaga kebersihan lingkungan.
e. Pemeriksaan kesehatan secara teratur.
f. Menghingdari berdekatan nafas dengan penderita TBC.
Cara pengobatan :
Sebenarnya berbagai obat sudah ditemukan sebagai obat TBC yang manjur. Termasuk INH, Streptomisin, Etambutol, PAS, dan Ripamfisin. Masalahnya obat-obat tersebut harus diminum dalam jangka panjang secara terus-menerus tanpa berhenti. Ini biasanya yang tidak dilakukan orang dengan benar.
Disamping itu, makanan yang baik dan sehat, istirahat yang cukup membantu penyembuhan penyakit ini.

KELUARGA

1. Rasa cinta keluarga sangat diperlukan bagi remaja
Keluarga merupakan masyarakat terkecil dimana seorang remaja hidup. Dibandingkan dengan masyarakat lain, khususnya masyarakat sekolah dan kelompok bermain, maka dalam keadaan normal remaja tinggal paling lama dalam keluarga. Oleh karenanya keberhasilan remaja dalam belajar dan mempersiapkan masa depan sangat bergantung pada keterdekatan remaja tersebut dengan keluarganya.
Rasa cinta kepada keluarga (bagaimanapun keadaan keluarga kita masing-masing) menjadi perekat bagi tumbuhnya rasa tanggung jawab, kematangan, dan kedewasaan seseorang.
Rasa cinta antara anggota keluarga ditunjukan dengan adanya rasa saling percaya, saling menghargai, saling bersikap jujur dan saling terbuka diantara anggota-anggota keluarga. Rasa cinta juga dicerminkan pada cara-cara berkomunikasi antar anggota keluarga.

2. Cara remaja dalam membina komunikasi dalam keluarga
Masing-masing anggota keluarga memiliki pendidikan dan pengalaman sendri-sendiri. Pendidikan dan pengalaman tersebut disampaikan dalam pendapat dan sikap dalam menghadapi suatu hal atau masalah. Perbedaan-perbedaan pendapat dan sikap tersebut sebenarnya wajar saja. Asalkan semuaanggota keluarga saling menghargai pendapat dan sikap anggota keluarga yang lain.
Masalah muncul bila orang tua cenderung menganggap mereka sudah lebih dulu dewasa dan kaya pengalaman, sedang anak-anak, juga dalam kurun remaja, belum cukup matang untuk berpendapat dan bersikap dalam suatu hal.
Sebaliknya di kalangan remaja juga sering timbul pendapat bahwa merekalah yang lebih tahu masalah-masalah kehidupan kini, sedang orang tua mereka sudah kuno, ketinggalan jaman, dan pendapatnya sudah tidak sesuai lagi dengan zaman sekarang.
Komunikasi antara remaja perempuan dengan orang tua dan anggota keluarga lain seringkali lebih sulit. Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan pendapat yang banyak dilakukan remaja perempuan. Bila perbedaan tersebut menjadi tajam pada hal-hal yang penting, dari pihak remaja seyogyanya jangan bertindak keras dan kasar. Sikap terpuji ialah diam atau mengiyakan (walau tidak setuju dengan pendapat atau sikap orang tuanya), sementara ia mencari waktu dan situasi yang tepat untuk secara perlahan-lahan memberitahukan (atau merayu) kepada orang tuanya tentang pendapat dan sikapnya yang berbeda. Bila masalahnya sangat serius, sedang rayuan tidak mempan , hadirnya orang ketiga mungkin membantu. Kakek, saudara tua yang lain, kadang bisa berperan sangat baik dalam menjembatani perbedaan yang ada.
Dalam situasi seperti itu, tindakan remaja yang paling fatal ialah ‘meninggalkan keluarga’ baik terang-terangan maupun diam-diam, dan mengalihkan kepercayaan pada orang lain.

TEMAN SEBAYA

1. Pengertian teman
Teman sejati ialah orang yang hadir di hadapan kita dan siap menolong kita pada saat kita memerlukannya (‘a friend indeed is a friend in need’). Orang yang tanpa diminta siap menolong kita. Dalam bahasa sajak “yang siap menyediakan bahu tempat kita menangis” (‘shoulder to cry on’). Persis seperti yang terjadi dalam permainan bujur sangkar pecah. Teman ialah orang yang memperhatikan kebutuhan orang lain, yang tahu persis kebutuhan orang lain, dan dengan ikhlas memberikan miliknya kepada orang lain agar orang lain dapat menyelesaikan tugasnya.

2. Pengertian teman sebaya
Teman sebaya ialah teman yang sangat akrab dengan kita, karena jenis kelamin yang sama, atau usia berdekatan, atau rumah berdekatan, atau bersekolah di sekolah yang sama, atau seminat dan seterusnya. Sehingga diantara teman sebaya hampir tidak ada rahasia lagi.
Karena keterdekatannya, teman sebaya bisa saling mempengaruhi untuk sesuatu menuju kebaikan. Sebaliknya kesetiakawanan antara teman sebaya bisa pula saling menjerumuskan ke dalam hal-hal yang berisiko merugikan.
Dalam kerangka pengertian tersebut, maka dalam keluarga sebenarnya remaja memerlukan ‘teman sebaya’, baik antara remaja dengan kakak yang sudah dewasa, maupun remaja dengan kedua orang tua.
Dari pihak remaja, yang terpenting ialah sikap menjadi “friend in need” dalam keluarga. Demikian pula seyogyanya kedua orang tua dan saudara-saudara yang lain siap untuk menjadi teman sebaya bagi remaja dalam keluarga.

3. Cara kita menempatkan diri sebagai teman sebaya bagi remaja lainnya
Tantangan bagi setiap remaja sebagai teman bagi remaja lainnya ialah :
a. Mencari dan mendapatkan teman sebaya yang bisa saling mengajak pada kebaikan, dan bukannya mengajak pada hal-hal yang kurang baik, lebih-lebih perilaku beresiko.
b. Menjadi suri tauladan baik sikap maupun kepribadian bagi remaja-remaja sebaya lain.
c. Bagaimana menempatkan dirinya sebagai teman sebaya kawan-kawan di lingkungan sekolah atau lingkungan bermainnya, yang dipercaya akan dapat membantu mereka memecahkan segala macam persoalan mereka, tanpa diminta. Juga dalam keluarga masing-masing.

PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS)

1. Makna dari Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)
Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) adalah penjabaran dari rasa kesetiakawanan, perasaan senasib sepenanggungan. Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) juga sebagai bukti bahwa seorang teman adalah teman sejati. Dalam kehidupan kita sehari-hari, sebenarnya kita sudah melakukan Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) dalam bentuk berkomunikasi dua arah dengan teman sebaya. Kadang-kadang kita menasehati teman kita, diwaktu lain teman kita menasihati kita tentang sesuatu. Yang semata-mata dilakukan karena saling menyayangi dengan teman sebaya kita tersebut.
Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) yang kirta pelajari disini tidak lain ialah melaksanakan segala sesuatu yang sudah biasa kita lakukan, hanya kali ini menyangkut pada kesehatan dan kesejahteraan remaja. Demi kecemerlangan masa depan bersama. Sesuai cita-cita masing-masing.
Para Pendidik Remaja Sebaya, yang sudah dilatih, didorong untuk terpanggil menyebarluaskan pengetahuannya kepada teman-teman sebayanya, disekolah dan dikelompok bermainnya, sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi oleh teman-teman sebayanya. Tentu saja, para Pendidik sendiri diharapkan menjadi contoh tauladan bagi teman-teman sebayanya dalam berperilaku. Sikap menjaga rahasia teman merupakan prasyarat yang utama pula.

2. Cara kita melaksanakan Program Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)
Karena PRS dikemas dalam bentuk komunikasi tidak resmi antar teman sebaya, maka tidak ada cara baku untuk melaksanakan PRS. Tempatnya bisa dimana saja. Waktunya bisa kapan saja. Yang paling penting ialah menciptakan suasana saling percaya. Usahakan dijaga kerahasiaan teman.
Seyogyanya Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) dilakukan dalam tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Tahap Penerimaan
Pada tahap ini yang penting ialah mendengarkan keluhan atau masalah yang dialami teman. Tunjukan rasa tertarik anda. Bantu ia untuk mengungkapkan keseluruhan permasalahan yang dideritanya. Jangan beri nasehat apapun dalam tahap ini. Dengan menceritakan permasalahan kepada orang yang dipercaya, ia sebenarnya telah menyelesaikan 50 % dari permasalan yang mengganjalnya.
Beberapa teman yang berperilaku beresiko kadang tidak mengerti sama sekali risikonya. Menghadapi teman yang demikian, diperlukan pertanyaan-pertanyaan pancingan, agar sedikit demi sedikit ia memahami risiko yang sedang dihadapinya. Ingat, jangan beri nasehat dalam tahap ini.
b. Tahap pemasukan ide
Pada tahap ini, pelan-pelan ide anda dimasukan kedalam benak dan hati teman anda. Usahakan untuk tidak tergesa-gesa, dan jangan banyak ide dimasukan sekaligus. Sebaiknya sedikit demi sedikit. Secara berulang-ulang dan berurutan. Juga diharapkan agar pemasukan ide jangan dikemas dalam suasana ‘menggurui’ atau ‘mendikte’. Kalau bisa diusahakan agar dibuat suasana sedemikian sehingga seakan-akan ide itu bukan datang dari anda, tetapi dari teman anda sendiri. Dengan kata lain, pada tahap ini anda membimbing teman anda untuk siap menolong diri sendiri.
Sekali lagi ditekankan, bahwa pada tahap ini anda harus membuktikan bahwa anda sendiri konsekuen dengan sikap anda. Anda adalah contoh remaja yang sehat sejahtera. Hal paling penting ialah untuk mengimbangi keseluruhan upaya pemasukan ide dengan doa kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
c. Tahap pemeliharaan
Ide yang sudah dimasukan, harus dipelihara. Karena pembentukan atau perubahan perilaku memerlukan waktu yang lama. Untuk keperluan pemeliharaan ini, diperlukan upaya terus menerus, berulang-ulang mengajak teman menuju arah dan cita-cita yang telah disepakati bersama.
Usahakan agar tahap pemeliharaan ini disamarkan dalam bentuk silaturahmibiasa. Sehingga tidak kelihatan bahwa anda memaksakan keinginan anda untuk diikuti teman anda. Yang penting keseringan berkomunikasi dan membahas masalah-masalah yang ada.
Yang tidak kalah penting ialah agar keseluruhan PRS selalu diimbangi dengan doa kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar